Tenaga Surya Jadi Tulang Punggung Energi Bersih di Kaltim

Selain PLTS, strategi transisi energi Kaltim juga menyasar rumah tangga melalui program biogas.

Denada S Putri
Senin, 07 Juli 2025 | 16:10 WIB
Tenaga Surya Jadi Tulang Punggung Energi Bersih di Kaltim
Ilustrasi Tenaga Surya. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses energi bersih bagi seluruh warganya, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil.

Melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan biogas skala rumah tangga, upaya transisi energi hijau di Kaltim kini benar-benar menyentuh akar rumput.

Salah satu langkah nyata tersebut adalah penyediaan PLTS yang telah menjangkau 72 desa terpencil yang tersebar di empat kabupaten.

Teknologi ini dianggap paling relevan untuk kondisi geografis daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Baca Juga:Satu Klik untuk Semua! Kaltim Hadirkan Platform SAKTI Multi-Layanan

Hal itu disampaikan Elly Luchritia Nova, Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Konservasi Energi Dinas ESDM Kaltim, saat di Samarinda, Minggu, 6 Juli 2025.

“Untuk saat ini, yang paling bisa kami kembangkan adalah tenaga surya,” ujar Elly, disadur dari ANTARA, Senin, 7 Juli 2025.

Elly menjelaskan bahwa pemanfaatan tenaga surya menjadi prioritas karena kemudahan implementasinya di daerah terpencil, dibandingkan dengan sumber energi lain seperti mikrohidro yang membutuhkan infrastruktur tambahan dan kondisi alam tertentu.

Meski begitu, Dinas ESDM tetap membuka peluang untuk mengeksplorasi potensi air sebagai sumber energi terbarukan.

Beberapa lokasi di Kutai Timur (Kutim), Berau, dan Mahakam Ulu (Mahulu) sedang dikaji lebih lanjut, setelah survei awal menunjukkan adanya potensi dari aliran deras atau air terjun.

Baca Juga:Dari Samarinda ke Nusantara: Kaltim Mantapkan Diri sebagai Pusat Kegiatan Nasional

Selain PLTS, strategi transisi energi Kaltim juga menyasar rumah tangga melalui program biogas.

Program ini memanfaatkan limbah kotoran sapi untuk menggantikan LPG.

Dari 2012 hingga 2024, tercatat 575 unit instalasi biogas telah dibangun di 10 kabupaten/kota.

Menurut Elly, teknologi biogas terbukti efisien dan ramah lingkungan.

“Biogas menjadi alternatif pengganti LPG yang lebih efisien dan ramah lingkungan, dengan api yang menyala stabil,” ujarnya.

Inisiatif ini menjadi bagian dari visi besar Pemprov Kaltim untuk tidak hanya menyalakan lampu di rumah warga terpencil, tapi juga mendorong kemandirian energi lokal berbasis potensi daerah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini