-
Satgas OIKN menindak dua aktivitas ilegal di kawasan delineasi IKN, yakni pengangkutan batu bara tanpa dokumen resmi dan perambahan hutan konservasi yang menyebabkan kerusakan serius di Bukit Tengkorak, Desa Sukamulyo.
-
OIKN menegaskan tidak ada kompromi terhadap pelanggaran lingkungan, dan meminta seluruh pihak berkolaborasi menjaga IKN sebagai kota yang aman, tertib, serta berkelanjutan.
-
Kisah orangutan betina bernama Popi di hutan Busang menjadi simbol harapan konservasi di tengah ancaman tambang ilegal, menggambarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan IKN dan pelestarian habitat satwa liar.
Namun, setelah dua hari, ia mulai menyeberangi sungai melalui kanopi hutan dan bertemu orang utan Bonti, individu lain yang telah dilepas pada Januari 2025.
Setelah itu, keduanya bergerak lebih jauh ke dalam hutan dan sempat hilang dari pantauan.
“Terakhir kali tim melihat Popi pada 28 Agustus 2025. Ia tampak sehat, tidak kurus, dan bergerak menjauh dari tim di tepi sungai. Sejak September, kami belum menjumpainya kembali. Popi termasuk orang utan yang manja semasa di sekolah hutan BORA. Rapor bulannya naik turun kadang lebih banyak bermain dengan animal keeper, kadang bisa seharian di atas pohon. Tapi hasil rehabilitasi menunjukkan ia siap hidup mandiri,” kata Wahyuni.
Menurutnya, Popi menjadi simbol keberhasilan proses panjang rehabilitasi yang ditempuh orangutan korban perburuan dan perdagangan.
Baca Juga:Sambut IKN, Bulog Bangun Jaringan Gudang di Kabupaten Penyangga Kaltim
Dari pelatihan mencari makan hingga belajar membangun sarang, semua dijalani agar Popi benar-benar siap kembali ke alam.
“Bayinya adalah bukti bahwa proses panjang ini tidak mengkhianati hasil. Kami berharap ia bisa terus bertahan dan berkembang di habitat barunya,” ujar Wahyuni.
Namun, aktivitas tambang ilegal yang masih terjadi di kawasan penyangga IKN kini menjadi ancaman baru bagi Popi dan orang utan lain yang tengah beradaptasi di alam liar.
Kawasan Busang, tempat Popi hidup, merupakan bagian penting dari ekosistem hutan yang mendukung keseimbangan lingkungan IKN.
Kisah Popi memperlihatkan dua sisi pembangunan Nusantara: di satu sisi upaya menciptakan kota hijau masa depan, di sisi lain perjuangan menjaga alam agar tetap menjadi rumah aman bagi satwa liar.
Baca Juga:Sekolah Rakyat Siap Hadir Dekat IKN, Pemkab PPU Sediakan Lahan 6,7 Hektare
Popi mungkin hanya satu individu, tetapi keberadaannya mewakili masa depan hutan Kalimantan yang tak boleh hilang.
Kontributor: Giovanni Gilbert