-
- Pemkot Samarinda melalui Dinas PUPR menindaklanjuti laporan warga soal retakan di Flyover Air Hitam dengan menurunkan tim teknis untuk pemeriksaan dan pembongkaran awal pada bagian terdampak.
- Hasil awal menunjukkan retakan disebabkan penurunan tanah urugan di area oprit, bukan kerusakan pada struktur utama jembatan yang dinyatakan tetap aman.
- Perbaikan dilakukan bertahap tanpa menutup akses jalan, dan proses kajian teknis ditargetkan rampung dalam tiga bulan ke depan.
SuaraKaltim.id - Menanggapi laporan masyarakat terkait munculnya retakan di Flyover Air Hitam, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bergerak cepat melakukan pemeriksaan menyeluruh.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) langsung menurunkan tim teknis untuk melakukan pengecekan sekaligus pembongkaran awal pada bagian dinding yang terdampak.
Pantauan di lapangan pada Selasa, 14 Oktober 2025, menunjukkan proses pembongkaran telah dimulai di segmen depan eks Sekretariat DPRD Kaltim.
Tahapan ini merupakan bagian dari asesmen teknis sebelum perbaikan lebih lanjut dilakukan.
Baca Juga:Setelah 44 Kg Sabu Terungkap, Pelabuhan Samarinda Kini Diawasi Ketat
Kepala UPT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Samarinda, Hendra Gunawan, mengatakan penanganan dilakukan secara bertahap untuk memastikan setiap bagian yang mengalami retak dapat diperiksa secara detail.
“Kita bongkar dulu bagian yang retak sambil melihat apakah perlu penanganan lebih kompleks di bagian oprit. Setelah dibuka, baru bisa dipastikan kondisi struktur di bawahnya,” ujarnya, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis, 16 Oktober 2025.
Hendra menegaskan, temuan sementara menunjukkan penyebab retakan bukan berasal dari struktur utama jembatan, melainkan penurunan tanah urugan di sekitar oprit.
“Sejauh ini kemungkinan besar akibat konsolidasi tanah. Tapi pemeriksaan lebih lanjut tetap dilakukan untuk memastikan tidak ada dampak pada struktur utama flyover,” katanya.
Ia juga memastikan, masyarakat tidak perlu panik karena bagian yang retak hanyalah dinding penutup oprit yang tidak berpengaruh pada sistem konstruksi inti.
Baca Juga:Penjamah Belum Terlatih, Dapur MBG di Samarinda Dihentikan Sementara
“Struktur utama tetap aman. Pembongkaran dilakukan per segmen, jadi tidak menutup seluruh akses jalan,” tegasnya.
Proses kajian teknis dan perbaikan awal ditargetkan selesai dalam tiga bulan ke depan.
Selama pekerjaan berlangsung, arus lalu lintas tetap dibuka seperti biasa agar mobilitas warga tidak terganggu.
Langkah cepat Pemkot Samarinda ini menjadi bentuk respons terhadap kekhawatiran publik sekaligus komitmen menjaga keamanan infrastruktur vital di kota yang terus berkembang pesat tersebut.