IKN Jadi Pusat Penguatan Bahasa Indonesia dan Identitas Kebangsaan

Hafidz Muksin, menegaskan bahwa menjaga bahasa Indonesia berarti menjaga eksistensi bangsa.

Denada S Putri
Rabu, 29 Oktober 2025 | 19:21 WIB
IKN Jadi Pusat Penguatan Bahasa Indonesia dan Identitas Kebangsaan
Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin. [Ist]
Baca 10 detik
  • IKN menjadi pusat penguatan bahasa Indonesia sebagai simbol identitas, persatuan, dan pembentukan karakter bangsa melalui Seminar Nasional “Mendaulatkan Bahasa, Merajut Bangsa, Menembus Dunia.”

  • Badan Bahasa menegaskan peran strategis bahasa Indonesia tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana diplomasi global yang memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional.

  • Penandatanganan Prasasti Trigatra Bangun Bahasa di IKN menandai komitmen bersama untuk mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing sebagai bagian dari peradaban baru Nusantara.

SuaraKaltim.id - Bahasa Indonesia kini tak sekadar berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol diplomasi dan jati diri bangsa yang terus diperkuat di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Komitmen ini ditegaskan melalui Seminar Nasional bertema “Mendaulatkan Bahasa, Merajut Bangsa, Menembus Dunia” yang digelar oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikdasmen di Ruang Serbaguna Kemenko 3, IKN, pada 24–25 Oktober 2025.

Kegiatan yang diinisiasi Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini diikuti sekitar 300 peserta, mulai dari perwakilan pemerintah pusat dan daerah, Komisi X DPR RI, Otorita IKN, akademisi, hingga komunitas literasi.

Hadir pula Kepala Balai dan Kantor Bahasa dari berbagai provinsi serta para duta bahasa dan tokoh pendidikan.

Baca Juga:PPU Perketat Mitigasi Karhutla demi Lindungi Kawasan Strategis IKN

Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menegaskan bahwa menjaga bahasa Indonesia berarti menjaga eksistensi bangsa.

“Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, melainkan jembatan kebangsaan yang menyatukan keberagaman kita. Menjaga bahasa Indonesia berarti menjaga Indonesia itu sendiri,” ujar Hafidz, disadur dari website resmi Kemendikdasmen, Rabu, 29 Oktober 2025.

Ia menambahkan, di tengah arus globalisasi, bahasa Indonesia juga memiliki peran strategis dalam memperkuat posisi diplomasi Indonesia di dunia internasional.

“Melalui penggunaan bahasa Indonesia di forum resmi UNESCO akan memperteguh peran Indonesia di panggung dunia,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, menilai pembangunan IKN bukan hanya soal fisik, tetapi juga pembentukan identitas dan karakter bangsa.

Baca Juga:Tapal Batas PPU dan IKN Jadi Dasar Pemekaran Kecamatan Penajam dan Babulu

“IKN harus menjadi miniatur Indonesia—kota yang merepresentasikan keberagaman, persatuan, dan kolaborasi seluruh elemen bangsa. Penguatan bahasa Indonesia menjadi bagian penting dari peradaban baru Indonesia,” tuturnya.

Senada dengan itu, Asisten III Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim), Arief Murdiyatno, mengapresiasi langkah Badan Bahasa dalam memperluas pembinaan bahasa dan literasi di Kaltim, terutama di kawasan IKN.

“Melalui bahasa kita menanamkan nilai etika, karakter, dan wawasan kebangsaan. Bahasa Indonesia harus menjadi perekat sosial dan simbol integrasi bangsa di tengah kemajuan zaman,” ucapnya.

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, yang secara resmi membuka kegiatan tersebut, turut menekankan pentingnya menjadikan bahasa Indonesia sebagai pilar kemajuan.

“Sumpah Pemuda bukan hanya sejarah, tetapi fondasi masa depan. Bahasa Indonesia harus menjadi bahasa ilmu, bahasa budaya, dan bahasa kemajuan,” kata Hetifah.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan Prasasti Trigatra Bangun Bahasa yang berisi komitmen “Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini