Dikonfirmasi, Consultan Weeding ABAZ Wedding Organizer (WO), Archie Zajonc menjelaskan mahal dan tidaknya sebuah pernikahan tergantung pola pikir dan cara kerja penanganannya.
Sudah 20 tahun terjun dalam usaha WO, Archie sudah paham bagaimana calon pengantin menentukan konsep pernikahannya.
“Benar mahal itu tergantung kreatif, mahal bukan karena biaya ya. Tapi lebih pada otak si plannernya, kreasi yang dihasilkan itu mewah atau tidak. Saya WO tapi saya juga weeding planer, ini sebenarnya kenapa para calon pengantin harus diedukasi,” sebutnya.
Menurut dia, pernikahan di Kota samarinda termasuk dalam pesta yang jor-joran. Tak sedikit calon pengantin yang rela mengeluarkan biaya hingga ratusan juta dalam sekali resepsi.
Archie membenarkan jika masih banyak orang yang tidak mengetahui arti kata mahal. Menurut mereka semakin mahal biaya dekor pernikahan, maka semakin mewah hasil yang diberikan.
“Iya pengantin di samarinda termasuk yang jor-joran. Mereka bahkan tidak sayang mengeluarkan uang hingga Rp 250 juta untuk resepsi. Masih banyak yang berfikir, semakin mahal biaya semakin bagus. Padahal tidak begitu,” jelasnya.
Archie menjelaskan, Samarinda menjadi begitu mahal, lantaran vendor-vendor di samarinda masih sangat terbatas. Berbeda dengan Jakarta, yang segala kebutuhan pernihan serba ada.
Ditambah lagi, di daerah seperti di samarinda WO bukan spesialis pernikahan. Bahkan ada WO yang ternyata makelar vendor saja.
“Rp 250 juta di samarinda itu masih biasa-biasa saja, Ballroomnya juga tidak terlalu besar. Tapi di Jakarta harga segitu sudah bisa mendapatkan hasil yang mewah,” sebutnya.
Baca Juga: Yesi Indola, PNS 37 Tahun Cari Jodoh, Perawan, Mahar Emas 37 Gram, Mau?
Archie berharap, di Samarinda bisa bersaing dengan Jakarta.
Kenapa daerah biaya pernikahan jadi mahal, karena pengusaha pengantin bukan spesialis jatuhnya makelar. Sedangkan di Jakarta, WO memilih vendor-vendor yang berkualitas dibuktikan dengan lampiran tingkat professional kerja.
Disinggung masalah uang Panai atau Jujuran, Archie mengatakan itu merupakan nilai perhormatan dari adat istiadat untuk seorang perempuan. Mahar pernikahan berbeda dengan biaya pernikahan.
“Jadi begini, mahar pernikahan itu merupakan penghormatan sebuah adat untuk calon mempelai wanita. Di Makassar terkenal tinggi, karena memang istiadatnya begitu. Tapi kalau di Samarinda polanya jadi biaya pernikahan yang jor-joran,” ungkapnya.
Archie sendiri, sudah berkali-kali dipercayakan mengatur pernikahan di Kota Samarinda. Salah satunya, putra pengusaha kapal Queen Soya sekaligus tokoh di Samarinda, (Almarhum) H Saraping dan keluarga Kompol (Pur) Rahardjo Siswanto
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser
-
Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lingkungan di Kaltim: MT Ditahan 100 Hari Tanpa Bukti Baru
-
Kutim Terjebak Warisan Lubang Tambang? Bupati ke KPC: Harusnya Jadi Sumber Penghidupan
-
Dekat IKN, 9.800 Keluarga di PPU Belum Punya Rumah