SuaraKaltim.id - Biaya PCR (Polymerase Chain Reaction) atau swab test di kota Balikpapan kini hanya dipatok Rp 900 ribu/ orang. Angka itu terbilang murah, dari pada sebelumnya yang mencapai Rp2,5 juta.
Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan dr Andi Sri Juliarty, Rabu di Balikpapan, harga itu akan segera diberlakukan di semua fasilitas kesehatan di Kota Balikpapan.
“Yang sudah melaporkan kepada kami bahwa mereka sudah menerapkan tarif tersebut adalah Laboratorium Klinik Prodia,” katanya.
Juliarty menyebut, saat ini segera menyusul menggunakan tarif Rp900 ribu tersebut RS Pertamina Balikpapan (RSPB), mulai Senin 12 Oktober.
Baca Juga: Harga Tes Swab Mahal, PAN: Harus Disubsidi Agar Terjangkau Masyarakat
RSPB saat ini masih menyelesaikan antrean pasien yang sudah mendaftar untuk menjalani uji swab yang jadwalnya penuh hingga Sabtu (10/10/2020).
Selain dua tempat itu, tempat lainnya belum memberikan laporan. “Yang lain belum,” singkatnya.
Diketahui, tes PCR saat ini adalah tes yang paling akurat dalam memastikan apakah seseorang terpapar COVID-19 atau tidak.
Sesuai namanya, ‘swab’ atau ‘usap’, petugas mengambil sampel cairan dari belakang lidah dan pangkal hidung pasien, untuk kemudian dibubuhi reagen.
Reagen adalah bahan kimia khusus yang menghasilkan reaksi tertentu untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 atau virus corona yang menjadi penyebab COVID-19.
Baca Juga: Harga Tes PCR Covid-19 di Seluruh RS Dipatok Maksimal Rp 900 Ribu
Dari reaksi yang terjadi pada sampel cairan yang diambil dari pasien itulah dipastikan seseorang terpapar COVID-19 atau tidak.
Sebelumnya pada Selasa 6/10 Kementerian Kesehatan mengumumkan penetapan batasan tarif tertinggi pemeriksaan PCR atau tes swab adalah sebesar Rp900 ribu melalui Surat Edaran Nomor HK 02.02/I/3713/2020 bertanggal 5 Oktober 2020.
Dengan harga yang didiskon itu diharapkan masyarakat bisa memeriksakan diri secara mandiri, sementara laboratorium tetap mendapat pemasukan untuk kembali mengadakan reagen yang dipakai dan menutup biaya karyawan dan operasional. (Antara)
Berita Terkait
-
Kota Balikpapan Raih Posisi Teratas dalam Pembangunan di Kaltim
-
Berita Keluhan Warga Mengenai Jalan Rusak Disoal, AJI Minta Wali Kota Balikpapan Selesaikan ke Dewan Pers
-
Classy Yamaha Exhibition Pentas di Kota Balikpapan dan Banjarbaru, Dua Model Andalan Jadi Sasaran Selfie
-
Bagi Pencinta Otomotif di Balikpapan, Jangan Sampai Terlewat: Daihatsu Urban Fest Pentas Besok Sampai Akhir Pekan
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
-
Ingat! Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik 10 Persen Hanya Berlaku Hingga 3 Januari
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
Terkini
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya