SuaraKaltim.id - Salah satu kegiatan yang sedang tren, untuk mengisi waktu luang selama Pandemi Covid-19 adalah bercocok tanam. Kegiatan ini banyak dilakukan oleh kaum ibu untuk mengisi kekosongan.
Jika di perkotaan, kebanyakan ibu-ibu memilih menanam tanaman hias.
Berbeda dengan pedesaan, hampir semua perempuan memilih menanam sayur-mayur dan tanaman herbal yang kaya manfaat.
Seperti di Desa Muara Muntai Ilir, Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara (Kukar).
Ibu-ibu yang tergabung dalam Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Muara Muntai Ilir, menggalakkan ketahanan pangan berbentuk Agrowisata dari Dasawisma setempat.
Dikatakan Ketua TP PKK Muara Muntai Ilir, Herlenawati, berkebun adalah cara yang bagus untuk mengisi waktu luan di masa Pandemi Covid-19.
Menurutnya, selain untuk mengisi waktu luang saat bertahan di dalam rumah, berkebun juga meningkatkan imunitas tubuh dengan sinar matahari.
“Jadi berkebun itu itu baik untuk imunitas tubuh. Dari pada diam di dalam rumah tanpa melakukan apapun, lebih baik sama-sama membentuk perkebunan mini di depan rumah. Selain bisa digunakan sendiri, hasil kebun juga bisa dijual lho,” kata dia.
Herlena menjelaskan, agar terlihat menarik, perkebunan warga dibentuk semenarik mungkin. Tujuannya, selain menarik minat wisatawan, perkebunan itu juga menjadi destinasi agrowisata.
Baca Juga: Sudiang Jadi Lokasi Agrowisata, Bisa Panen Buah dan Sayur
Menurutnya, upaya mewujudkan ketahanan pangan, bukan hanya dari pemerintah saja. Tapi semua kaum ibu di Muara muntai Ilir, ingin menciptakan pedesaan sekaligus tempat wisata berbasis pangan.
“Hampir di tiap rumah ada perkebunan. Setiap pagi, ibu-ibu sudah absen di kebun masing-masing. Suasa pedesaan yang nyaman itu tercipta. Jadi masa pandemi bukan untuk diam saja di rumah,” ujarnya.
Rata-rata, mereka menanam sayur-mayur seperti sawi, kangkung, bayam, jagung dan kacang. Sedangkan tanaman herbal dan rempah-rempah yang ditanam adalah serai, kunyit, temu lawak, jahe merah ada pula jahe putih.
“Meski kebun yang dibuat tidak besar, tapi manfaat ladang itu benar-benar dibutuhkan. Pandemi ini sedikit banyak membuat ekonomi warga agak terganggu. Dengan berkebun tentu kita tidak perlu lagi repot mencari sayur-mayur. Karena tinggal petik dari kebun,” sebutnya.
Saat ini, lanjut dia, pemerintah desa setempat gencar mengurai potensi wisata di Muara Muntai Ilir. Herlena mengatakan, semua warga harus ambil bagian.
Terutama kaun perempuan, lanjutnya, akan berpengaruh sangat kuat dalam membangun pariwisata berbasis pangan atau agrowisata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
CEK FAKTA: Video Mualem Disebut Balas Bobby Nasution Soal Razia Pelat BL
-
CEK FAKTA: Konten Manipulatif Soal Menkeu Purbaya Beredar di Facebook
-
Bank Sampah Jadi Senjata PPU Dukung Lingkungan Bersih di Sekitar IKN
-
DPRD Berau Lihat Peluang Wisata Malam di Balik Tren Warkop 24 Jam
-
Cegah Kekosongan Layanan Publik, Kaltim Usulkan P3K Paruh Waktu