Scroll untuk membaca artikel
Yovanda Noni
Minggu, 01 November 2020 | 16:15 WIB
Potensi Wisata Muara Muntai Ilir, juga dikembangkan melalui konsep Agrowisata. (foto: KIM Muara Muntai Ilir)

“Hampir di tiap rumah ada perkebunan. Setiap pagi, ibu-ibu sudah absen di kebun masing-masing. Suasa pedesaan yang nyaman itu tercipta. Jadi masa pandemi bukan untuk diam saja di rumah,” ujarnya.

Rata-rata, mereka menanam sayur-mayur seperti sawi, kangkung, bayam, jagung dan kacang. Sedangkan tanaman herbal dan rempah-rempah yang ditanam adalah serai, kunyit, temu lawak, jahe merah ada pula jahe putih.

“Meski kebun yang dibuat tidak besar, tapi manfaat ladang itu benar-benar dibutuhkan. Pandemi ini sedikit banyak membuat ekonomi warga agak terganggu. Dengan berkebun tentu kita tidak perlu lagi repot mencari sayur-mayur. Karena tinggal petik dari kebun,” sebutnya.

Saat ini, lanjut dia, pemerintah desa setempat gencar mengurai potensi wisata di Muara Muntai Ilir. Herlena mengatakan, semua warga harus ambil bagian.

Baca Juga: Sudiang Jadi Lokasi Agrowisata, Bisa Panen Buah dan Sayur

Terutama kaun perempuan, lanjutnya, akan berpengaruh sangat kuat dalam membangun pariwisata berbasis pangan atau agrowisata.

“Kami baru saja mengikuti lomba B2SA mewakili Pemkab Kukar. Alhamdulillah kami juara 3. lomba itu juga berbasis pangan. Slogan yang kami bawa kenyang tidak harus pakai nasi. Jadi bisa diganti dengan ubi, pisang dan sebagainya,” pungkasnya.

Load More