SuaraKaltim.id - Koran Partai Komunis China, The People's Daily, menertawakan cuitan yang ditulis Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pasalnya, Trump yang kalah dalam Pilpres Amerika Serikat mengklaim memenangkan pemilihan orang nomor satu di negara adi daya tersebut.
Tak hanya itu, surat kabar terbesar di China itu juga menambahkannya dengan emoticon yang menunjukan tertawa terbahak-bahak.
Dalam cuitannya The People's Daily menuliskan kata "HaHa" disertai emoji tertawa.
Namun, Tweet Trump tersebut segera ditandai oleh Twitter karena dianggap menyebarkan informasi yang tidak benar dan tidak berdasar.
Baca Juga: Klaim Kemenangan Donald Trump Ditertawakan Koran Partai Komunis Cina
Pun akhirnya, komentar yang dituliskan The People's Daily juga sudah dihapus beberapa saat setelah Twitter menandainya.
Sementara itu, Associated Press dan jaringannya memproyeksikan Joe Biden sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat.
Tak lama kemudian benar saja, Biden mengambil 20 suara Electoral College di negara bagian Pennsylvania.
Pada Kamis (5/11/2020), Trump mengklaim menang di negara bagian Pennsylvania meskipun ribuan surat suara belum dihitung. Namun kenyataannya, Biden memimpin lebih dari 40.000 suara di negara bagian itu.
The People's Daily bukan satu-satunya surat kabar yang menargetkan Trump. Publimetro, sebuah surat kabar harian Kolombia, menerbitkan tajuk utama "Siapa Republik Pisang sekarang?" di halaman depan dengan foto seorang pria mengenakan masker bendera AS, menurut Associated Press.
Baca Juga: Refleksi Pemilu Amerika Serikat bagi Indonesia
Sampul depan Der Spiegel, majalah terkemuka Jerman, pada hari Sabtu menerbitkan "the Squatter" dan memperlihatkan foto Trump sembari memegang senapan di kantor Oval. Di belakang foto Trump, ada foto Biden dalam kondisi tertembak.
Surat kabar mingguan Australia, The Saturday Paper, menempelkan foto tangan Trump di halaman depannya dengan tajuk: "Satu Tangan Kecil Menggenggam Segalanya Kecuali Realitas." Sementara itu, The Guardian menyatakan Trump sedang "melawan kenyataan".
Ejekan People's Daily muncul setelah bertahun-tahun hubungan kacau antara AS dan China, perang perdagangan yang telah berlangsung lama dan konflik terbaru seputar pandemi covid-19.
The Associated Press melaporkan bulan lalu bahwa para pemimpin China mengharapkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden AS.
Namun, baik Demokrat maupun Republik tidak yakin untuk mengambil pendekatan yang lebih lunak ke China dalam waktu dekat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
-
Bos Sritex Ditangkap! Bank BJB, DKI Hingga Bank Jateng Terseret Pusaran Kredit Jumbo Rp3,6 Triliun?
-
Warga RI Diminta Tingkatkan Tabungan Wajib di Bank Demi Cita-cita Prabowo Subianto
Terkini
-
7 Link DANA Kaget Untuk Persiapan Promo Gajian di Akhir Bulan, Segera Klik Linknya
-
Antrean BBM di Balikpapan Mulai Terurai, SPBU Kini Beroperasi 24 Jam
-
Link DANA Kaget Resmi Hari Ini: Cek 3 Tautan Bernilai Ratusan Ribu!
-
5 Link DANA Kaget Terbaru 21 Mei 2025, Buruan Klaim Sebelum Kehabisan!
-
Bupati PPU Dorong Pramuka Kelola Kawasan Edukasi Lingkungan di Era IKN