Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Fita Nofiana
Selasa, 10 November 2020 | 16:33 WIB
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tiba di markas Front Pembela Islam, Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraKaltim.id - Kerumunan massa berbondong-bondong menyambut kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ketika tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (10/11/2020).

Meski ada yang menggunakan masker, namun sejumlah pihak mengkhawatirkan kemungkinan adanya kluster baru Virsu Corona. 

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria, S.Ked., MPH menyatakan, ada sekitar 70 persen kemungkinan peningkatan kasus Covid-19 usai penjemputan Habib Rizieq. 

"Ada kemungkinan (terjadinya kluster baru) cukup besar mbak karena massa yang sangat banyak, tidak disiplin pakai masker termasuk Habib Rizieq dan tidak ada jarak yang cukup," ujar Bayu saat dihubungi Suara.com melalui pesan WhatsApp pada Selasa (10/11/2020).

Baca Juga: Habib Rizieq Minta Simpatisannya Pulang dan Tunjukkan Revolusi Akhlak

"Kemungkinan akan tercermin pada kasus beberapa hari kemudian," imbuhnya. 

Pemakaian masker yang tidak disiplin yang dimaksud adalah penggunaan masker yang tak benar atau tidak menutupi hidung dan mulut secara keseluruhan.

Bahkan meskipun penggunaan masker sudah disiplin, Bayu menyatakan masih ada kemungkinan penularan Covid-19 akibat berkerumun dan saling berteriak. 

Teriakan massa bisa memengaruhi efektivitas penyebaran tetesan napas dari satu orang ke orang lain. "Karena berteriak itu mengeluarkan droplets (tetesan napas) sangat banyak," katanya.

Bayu menambahkan, bahwa risiko adanya kasus baru mencapai 70 persen ke atas. 

Baca Juga: Habib Rizieq ke Massa: Sekarang Pulang, Sabtu ke Sini Lagi Kita Maulid

"Ini kurang bisa diperkirakan dengan detail, tapi kira-kira di atas 70 persen ada kemungkinan muncul kasus-kasus baru cuma tidak langsung tapi beberapa hari kemudian," ujar Bayu.

Meski begitu, Bayu menegakan bahwa penambahan kasus akan sangat dipengaruhi dengan kecukupan pengujian. Jika tidak ada pengujian pada penjemput Habib Rizieq, maka peningkatan kasus mungkin akan sulit terdeteksi terutama mengingat adanya kelompok pasien tanpa gejala. 

Oleh karena itu, Bayu menyarankan agar orang-orang yang mengikuti penjemputan Habib Rizieq untuk selalu memeriksa kesehatannya tertama melakukan pengujian. 

"Sangat disarankan untuk semua yang datang memantau kesehatan dan isolasi mandiri serta aktif melaporkan jika bergejala setelah acara," katanya.

Load More