SuaraKaltim.id - Hampir sebulan terakhir, persimpangan Sungai Mahakam di Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara tanaman gulma menutupi.
Akibatnya, akses transportasi warga yang biasanya melintasi persimpangan batas tiga desa -yakni, Desa Jantur, Desa Jantur Baru dan Desa Jantur Selatan- terhambat.
Pun kondisi Sungai Mahakam kini lebih mirip padang rumput.
“Tanaman gulma atau biasa kami sebut napung ini datang dari Danau Jempang yang hanyut terbawa arus sungai dan menumpuk di Jantur,” kata Koordinator Lapangan Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Muara Muntai, Rubiah pada Sabtu (21/11/2020).
Baca Juga: Aliansi Mahakam Desak Polisi Bebaskan 7 Mahasiswa yang Ditahan
Tanaman gulma yang menumpuk tersebut sangat tebalnya diperkirakan hingga lima meter.
“Karena kita tidak punya alat untuk mengukur ketebalannya jadi kita mengukurnya dengan cara manual yakni menaiki gulma. Karena saat kita naik gulma tidak bergerak, ketebalannya kita prediksi lima meter,” papar Rubiah.
Sebenarnya selain dampak negatif yang dirasakan warga sekitar -yakni akses transportasi tertutup- keberadaan gulma juga menjadi sumber pakan ikan air tawar.
“Tapi dampak negatifnya lebih besar karena akses transportasi terhambat. Ada akses lain namun harus memutar Danau Jempang,” katanya.
Dampak tersebut dirasakan mobilitas warga tiga desa yang selama ini hanya memiliki akses transportasi sungai untuk bepergian.
Baca Juga: Duduk Sorangan, Cara Sutradara Muda Kukar Menghargai Pesut Mahakam
Kepala Desa Jantur Baru Danhar mengaatakan sudah sekitar 25 hari pihak pemerintah dan desa berusaha menyelesaikan persoalan tersebut dengan melibatkan sumber daya di tiga desa.
“Gulma kita potong kemudian kita tarik dengan kapal,” katanya.
Kontributor : Fatahillah Awaluddin
Berita Terkait
-
Wisata Susur Sungai Mahakam: Pengalaman Berbuka Puasa di Atas Kapal
-
Rumah Sudah Digeledah, Hari Ini KPK Panggil Ahmad Ali Terkait Kasus Gratifikasi Eks Bupati Kukar
-
Usut Kasus Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Ahmad Ali Nasdem
-
JPPI Kritik Solusi Pemerintah soal Krisis Guru SD di Nias: Akses Transportasi Tak Akan Tarik Guru ke Daerah 3T
-
Airnya Tak Jalan, Pramono Sebut Wacana River Way Ridwan Kamil di Jakarta Tak Mungkin
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN