SuaraKaltim.id - Pengamat politik Rocky Gerung turut buka suara terkait penurunan baliho-baliho terkait imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, oleh TNI yang belakangan jadi sorotan publik.
Seperti diketahui, baliho-baliho yang menampilkan wajah Rizieq menjamur di sejumlah daerah setelah kepulangannya ke tanah air November ini.
Rocky Gerung, melalui kanal YouTube-nya bersama Hersubeno Arief, mengomentari aksi pencopotan baliho-baliho oleh personel militer tersebut.
Menurut Rocky, inisiatif dari Pangdam terlalu berlebihan meski ia menilai pangdam merasa terganggu dengan ucapan-ucapan atau peristiwa di Petamburan.
"Tetapi sekali lagi itu peristiwa politik. TNI sejak reformasi sudah mengucapkan janji untuk tunduk pada civilian values, pada pemerintahan sipil. Sehingga tidak boleh masuk pada wilayah yang sifatnya politis," kata Rocky dalam video yang diunggahnya, Sabtu (21/11/2020).
Rocky menyebut, keadaan semacam inilah yang membuat masyarakat sipil, terutama LSM, teringat kembali kekacauan era reformasi.
Bahwa jika ada kejadian politik dan TNI masuk ke dalamnya, maka sebetulnya kita sedang mundur 22 tahun.
Bagi Rocky, menertibkan baliho adalah tugas Satpol PP, sehingga jika dilakukan tentara maka itu artinya menurunkan kemuliaan TNI.
"Jadi saya menganggap apapun alasan itu seharusnya TNI bisa diperbantukan untuk menurunkan baliho-baliho itu, kalau satpolnya memang nggak bisa manjat, nggak punya cara untuk menurunkan," ujar Rocky berseloroh.
Baca Juga: Kedatangan Habib Rizieq Shihab Ditolak di Medan hingga Banten
"Tapi kalau berseragam militer manjat ke situ, itu kurang mulia sebetulnya, karena nanti orang menganggap bahwa apa tugas TNI adalah menurunkan baliho, apakah semua baliho harus diturunkan dengan cara yang sama?" sambungnya.
Oleh sebab itu, imbuhnya, momen semacam ini bukan momen yang tepat untuk gelar pasukan bagi TNI.
"Jadi komunikasi publiknya kurang tepat dilakukan oleh TNI," kata dia lagi.
Hingga artikel ini ditayangkan, ribuan warganet ikut mengomentari pernyataan-pernyataan Rocky Gerung tersebut.
"Apakah baliho Kriminal?? FPI dan TNI selalu bekerjasama bahu membahu ketika ada bencana alam dan saling membantu korban, jd perlu ditekankan bahwa FPI dan TNI tidak ada persoalan," ujar warganet dengan nama akun LD***
"Kerjaan sampingan, lumayan honornya, enteng cuma nurunin baliho," celetuk Ranger*** lengkap dengan emoji tertawa.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Sebut Menteri Keuangan 'Purbaya' Pura-Pura Banyak Gaya, Ini Maknanya!
-
Menteri Keuangan Purbaya: Antara Pencitraan dan Substansi Kebijakan yang Dipertanyakan
-
Setahun Pasca-Jokowi: Rakyat Curigai 'Nyawa Busuk' dan Potensi Kejahatan dalam Kebijakan Masa Lalu!
-
Menko Zulhas Akui Minta Bantuan TNI Berantas Tengkulak Ditingkat Petani
-
India Sodorkan BrahMos ke Indonesia: Rudal Supersonik Ganas, Apa Hebatnya?
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Ancaman Manusia Hantui Badak Pari, Satu-Satunya Badak Kalimantan yang Masih Bertahan
-
Megawati: Penjajahan Kini Hadir Lewat Algoritma dan Data
-
Budi Arie: Projo Berubah, tapi Tetap Setia pada Negeri dan Rakyat
-
Kaltim Pimpin Transaksi Digital di Kalimantan, Nilai QRIS Tembus Rp 5,9 Triliun
-
IKN Masuki Babak Baru: 20 Ribu Pekerja Disiapkan untuk Percepatan Pembangunan