SuaraKaltim.id - Ketegangan antara Korea Selatan dan China tengah meningkat, terutama di kalangan pengguna internetnya. Kali ini, dipicu oleh hidangan fermentasi kubis alias kimchi.
Kedua negara ini berseteru perihal tempat asal kimchi. Menyadur The Guardian, Rabu (2/12/2020) perseteruan tersebut bermula ketika media pemerintah China memberitakan jika kimchi menerima sertifikasi dari Organisasi Internasional untuk Standardisasi [ISO].
Status ISO, lapor surat kabar Global Times, adalah "standar internasional untuk industri kimchi yang dipimpin oleh China".
Penyebutan kata kimchi tersebut memicu kemarahan warga Korea Selatan dan menuduh China berusaha mengklaim kimchi sebagai miliknya. Padahal sebenarnya sertifikasi tersebut hanya mencakup pao cai - sejenis sayuran acar yang sering ditemukan dalam masakan Sichuan.
"Benar-benar omong kosong, sungguh pencuri yang mencuri budaya kita!" seorang netizen Korea Selatan menulis di Naver, portal web yang sangat populer.
Penduduk Seoul Kim Seol-ha berkata: "Saya membaca sebuah cerita media bahwa China sekarang mengatakan kimchi adalah milik mereka, dan mereka membuat standar internasional untuk itu. Itu tidak masuk akal."
Bahkan Kementerian Pertanian Korea Selatan tergerak untuk mengomentari perseteruan warganet tersebut dengan merilis pernyataan yang mengatakan bahwa standar yang disetujui ISO "tidak ada hubungannya dengan kimchi".
"Tidak pantas untuk melaporkan (pao cai memenangkan ISO) tanpa membedakan antara kimchi dari pao cai dari Sichuan," jelas Kementan Korsel.
Di sisi lain, warganet China mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk mengklaim kimchi sebagai milik mereka, karena begitu banyak kimchi yang dikonsumsi di Korea Selatan berasal dari China.
Baca Juga: Bahaya, Indonesia Makin Banyak Bergantung pada China
"Nah, jika Anda tidak memenuhi standar, maka Anda bukan kimchi," tulis seseorang di Weibo, Twitter versi China. Warganet lain berkata: "Bahkan pengucapan kimchi berasal dari bahasa China, apa lagi yang bisa dikatakan."
Seperti K-pop, kimchi menjadi bagian dari budaya Korea Selatan dan sekarang memiliki banyak penggemar di seluruh dunia.
PBB juga setuju bahwa kimchi adalah bahasa Korea Selatan, Unesco menambahkan kimjang - budaya membuat kimchi - ke dalam daftar warisan budaya takbenda pada tahun 2013.
Badan tersebut mengatakan pada saat itu bahwa kimjang "merupakan bagian penting dari makanan Korea, melampaui kelas dan perbedaan regional. Praktik kolektif kimjang menegaskan kembali identitas Korea dan merupakan kesempatan bagus untuk memperkuat kerja sama keluarga."
Kontroversi kimchi adalah pertengkaran online terbaru antara pengguna media sosial di Cina dan Korea Selatan.
Pada bulan Oktober, artis K-pop BTS menghadapi kritik di China setelah dia mengutip solidaritas negaranya dengan AS yang berasal dari perang Korea - konflik di mana China berperang bersama Korea Utara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ulah KPC, Kutim Terancam Stagnasi Ekonomi Pasca Tambang
-
TPK Hotel Meningkat, Sinyal Pemulihan Ekonomi Kaltim Menguat
-
Otorita Pastikan Proyek IKN Tidak Terdampak Efisiensi Anggaran
-
Setelah Warga Protes, 7 Perusahaan di Bontang Selatan Kena Tegur Kelurahan
-
Bupati Kutim Kecewa: Lahan Eks Tambang KPC Tak Beri Manfaat bagi Warga