Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 14 Desember 2020 | 12:40 WIB
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi meninjau pelaksanaan simulasi belajar tatap muka. [Inibalikpapan.com]

SuaraKaltim.id - Usai melakukan rapid test terhadap 2.696 guru, tenaga kependidikan, penjaga sekolah, dan tukang kebun pada pekan lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mengumumkan 409 di antaranya reaktif Covid-19 sehingga untuk selanjutnya wajib melakukan tes swab serta dua guru positif covid-19.

Hasil tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat memantau pelaksanaan simulasi tingkat SMP pada Senin (14/12)

“Hasil pemeriksaan kita bagus ini terhadap guru-guru, hanya dua yang positif covid-19. Total peserta rapid test 2.696 yang reaktif 409 orang dan dari hasil yang keluar 2 yang positif,” ujarnya seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com.

Rizal yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Andi Sri Juliarty dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muhaimin mengatakan, ada dua guru yang hasilnya positif langsung melakukan isolasi dan tidak diperkenankan mengikuti simulasi.

Baca Juga: Jelang Simulasi PTM, Ribuan Guru di Balikpapan Jalani Rapid Test

“Hasilnya ini bagus hasil pemeriksaannya rapid test-nya sudah dilakukan. Dari segi guru sementara ini aman,” ujarnya.

Sementara itu, Muhaimin mengatakan, hari ini (Senin, 14/12/2020) sebanyak 23 tingkat SMP menggelar simulasi belajar mengajar tatap muka.

“Jadi yang simulasi itu SMP negeri ada 23 ditambah 12 SMP swasta itu 2 hari, hari ini dan besok,” ujarnya

Sedangkan simulasi untuk tingkat SD baru akan digelar pada Rabu –Kamis 16-17 Desemberada sebanyak 30 SD Negeri dan 12 SD swasta.

“Jadi semuanya 77 sekolah dari 286 sekolah negeri dan swasta di Balikpapan,” ujarnya.

Baca Juga: Disdik Sumsel; Belajar Tatap Muka Diperbolehkan Bukan Diwajibkan

Kata dia, untuk menghindari kerumunan saat masuk sekolah maupun pulang sekolah, bahwa orangtua telah setuju untuk mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah. Itu kesepakatan yang ditandatangani orangtua.

“Di penandatanganan pakta integritas salah satu poinnya adalah orangtua bersedia menjemput dan mengantar. Ada gugus tugas yang mengatur, keluar sekolah supaya tidak berkerumun,” ujarnya

“Mereka menyampaikan pada saat pulang, harus pulang langsung. Jadi antre jangan bergerombol.”

Load More