SuaraKaltim.id - Jelang libur panjang Natal dan Tahun baru 2021, Pemkot Balikpapan mempertimbangkan untuk menutup sementara sejumlah destinasi wisata yang ada di kota tersebut. Langkah itu untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota Rizal Effendi, yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
“Sedang kami pertimbangkan,” katanya seperti dilansir Antara pada Senin (14/12/2020).
Berkumpulnya orang di tempat-tempat wisata dalam jumlah yang besar sebab hari libur dikhawatirkan akan menjadi sumber penularan wabah atau cluster tersendiri.
Apalagi Pantai Manggar atau Lamaru, misalnya, didatangi tidak hanya oleh warga Balikpapan, tapi juga warga Samarinda dan Tenggarong.
Situasi tempat wisata seperti di pantai dan kegiatan yang dilakukan juga membuat orang kesulitan memenuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.
“Dan dalam pertimbangannya, tidak hanya pantai yang ditutup, tapi semua tempat wisata,” kata Wali Kota Rizal. Waktu penutupan diperkirakan selama 8 hari, yaitu selama Natal dan Tahun Baru.
Di sisi lain pada kesempatan terpisah Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan Doortje Marpaung mengatakan, kemungkinan penutupan tempat-tempat wisata tersebut mempertimbangkan laporan dari Satgas Covid-19 Kota Balikpapan yang mengatakan adanya kecenderungan kenaikkan kasus Covid-19 di cluster tertentu.
“Karena itu bisa saja pada libur Natal dan akhir tahun semua objek wisata akan ditutup,” katanya.
Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Aktivitas di Terminal Jombor Masih Sepi
Bila diputuskan demikian, maka kepada yang berkepentingan disampaikan surat edaran wali kota Balikpaan untuk dilaksanakan dan dipatuhi.
Kasus Meningkat
Sementara itu dalam laporan Minggu 13/12 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 55 kasus dan 15 pasien sembuh. Dari ke-55 kasus tersebut, ada bayi usia sebulan dan 8 bulan, balita 3 tahun, anak dan remaja usia 8, 13, 15, dan 16 tahun.
“Semua hasil tracing dari 23 kasus kontak erat,” kata Kepala Dinas Kesehatan dr Andi Sri Juliarty.
Kemudian ada 22 kasus dengan riwayat suspek, 5 kasus dari orang dengan KTP bukan Balikpapan, 10 kasus dengan riawayat orang tanpa gejala (OTG) di mana 1 kasus di antaranya oleh orang dengan KTP luar Balikpapan.
Adapun 15 pasien sembuh yakni, 1 pasien dari rumah observasi Asrama Haji Batakan, 3 pasien dari rumah observasi Wisma, 1 pasien dari RS Siloam, 3 pasien dari RS Pertamina Balikpapan, dan 6 pasien dari RS Kanujoso Djatiwibowo, dan 1 pasien warga Balikpapan yang sembuh dari perawan di luar daerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
128 Penyuluh Dikerahkan Kukar untuk Kawal Swasembada Pangan IKN
-
Unmul Klarifikasi Mahasiswa dalam Video 'Tunggangi Penyu' Derawan: Bukan Bagian Kegiatan KKN
-
Balikpapan Matangkan Lokasi Dapur MBG di Tiga Kecamatan Prioritas
-
Dukung IKN, Pemkab PPU Targetkan 60 Persen Warga Terlayani Air Bersih
-
Harga Beras Premium di Balikpapan Tembus Rp17 Ribu, Jauh di Atas HET