Jelang Natal, Kasus Harian Covid-19 Kaltim Tertinggi di Pulau Kalimantan

SuaraKaltim.id - Sehari menjelang Hari Raya Natal 2020, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Timur terus mengalami tren peningkatan. Hal ini sekaligus memastikan, kasus harian Covid-19 di provinsi berjuluk Bumi Etam ini menjadi yang tertinggi di Pulau Kalimantan.

Berdasarkan laporan Satgas penanganan Covid-19 ada penambahan 372 kasus positif baru pada Kamis (24/12/2020) dengan enam kasus kematian.

Dengan demikian, seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com, secara kumulatif jumlah terkonfirmasi positif di Kaltim kini mencapai 25.263 kasus dengan kematian 699 kasus.

Untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak disumbangkan Kabupaten Kutai Timur dengan 71 kasus. Disusul Kota Balikpapan 65 kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 59 kasus dan Kota Samarinda 56 kasus.

Baca Juga: Rekor Baru! Dua Hari Jelang Natal, Kasus Covid-19 Kaltim Tembus 418 Pasien

Kemudian berturut-turut, Kota Bontang 50 kasus, Kabupaten Kutai Barat 33 kasus, Kabupaten Berau 19 kasus, Kabupaten Paser 11 kasus, dan terakhir Kabupaten Penajam Paser Utara 8 kasus.

Sementara untuk pasien yang sembuh bertambah 212 kasus. Paling banyak dari Kabupaten Kutai Kartanegara 57 kasus, Kabupaten Kutai Timur 51 kasus, Kota Balikpapan 31 kasus, Kota Samarinda 28 kasus, Kabupaten Paser 15 kasus, Kabupaten Berau 12 kasus, Kota Bontang 9 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara 6 kasus, dan Kabupaten Kutai Barat 3 kasus.

Sementara pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia bertambah enam kasus. Dari Kabupaten Berau 1 kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 1 kasus, Kabupaten Kutai Timur 1 kasus, Kota Balikpapan 1 kasus dan Kota Samarinda 2 kasus

Satgas Penangan Covid-19 Kaltim tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat yakni dengan 4M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Baca Juga: Gawat! Positivity Rate Covid-19 Kaltim Lampaui Batas Standar WHO