SuaraKaltim.id - Flight Data Recorder atau FDR yang lebih akrab disebut black box dan dipasang sebagai peranti penting perekamanan data di pesawat terbang, rupanya memiliki kemiripan dengan black box mobil. Di kendaraan sendiri, fungsi black box adalah sebagai perekam informasi dari komputer dan audio di kabin.
Di berbagai negara maju, salah satunya Amerika Serikat, teknologi black box mobil sudah diterapkan cukup lama.
Dikutip kanal otomotif Suara.com, jaringan SuaraKaltim.id, dari Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat atau NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration), sejak 2013 tercatat 96 persen dari setiap mobil baru yang dijual di Amerika Serikat sudah dilengkapi kotak hitam alias black box. Mulai 1 September 2014 ditetapkan bahwa setiap kendaraan baru harus dilengkapi black box.
Adapun peran black box yang disematkan dalam mobil ini, NHTSA menggunakannya dalam investigasi kecelakaan. Salah contoh yang pernah dirilis beritanya adalah kecelakaan yang menimpa Gubernur Massachusetts, Timothy Murray pada 2011.
Ia menyatakan mengemudi dalam batas kecepatan normal dan memakai sabuk pengaman. Penyidik melakukan investigasi data yang terdapat dalam black box mobil untuk membuktikan kebenarannya.
Hasilnya, Gubernur Massachusetts ini terbukti mengemudi dalam kecepatan 160 km per jam dan tidak menggunakan sabuk pengaman saat kecelakaan terjadi.
Dikutip dari USA Today, black box untuk mobil bukan lagi menjadi sebuah teknologi yang baru dikenal. Sebelum NTHSA memutuskan peranti recorder ini menjadi peranti wajib di mobil, pada 1994 teknologi tadi sudah diterapkan pada beberapa brand seperti Cadillac, Buick, Chevrolet dan Pontiac.
Black box dengan tampilan yang berwarna terang ini dirancang untuk membantu pabrikan mempelajari performa mobil produksinya saat terjadi tabrakan.
Dan sejak awal 2000an, NHTSA telah mengumpulkan informasi dari black box untuk mendapatkan gambaran detail tentang situasi sebelum tabrakan. Sehingga jika terjadi kecelakaan, penyelidik bisa menggunakan kotak hitam dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Baca Juga: Kapten Didik Gunardi, Co-Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Dalam Kenangan Tetangga
Berita Terkait
-
7 Menit Isi Penuh! Zeekr 001 Buktikan Mobil Listrik Tidak Harus Lama Ngecas
-
BMW Bakal Murah Gara-Gara Perjanjian Baru? Siap-siap Bobol Tabungan di 2027
-
Suzuki Karimun Listrik Siap Meluncur: BYD Atto 1 dan Wuling Air EV Minggir Dulu
-
Mobil Lubricants Siapkan Oli Mobil Harian yang Cocok untuk Model Hybrid
-
Suara Pekerja Transportasi Lily Menantang Kebijakan Kendaraan Listrik di Depan Rieke Diah Pitaloka
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Dinsos Kaltim Pertimbangkan Bukit Biru dan Muara Jawa untuk Lokasi Sekolah Rakyat
-
Popi dan IKN: Kisah Orang Utan di Tengah Perjuangan Menjaga Hutan Nusantara
-
Kaltim dan Tantangan Menjalankan MBG Tanpa Mengulang Kekeliruan Jawa
-
Klarifikasi BKSDA Kaltim: Potongan Tangan di Video Viral Bukan Milik Orang Utan
-
Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Kota Balikpapan Selama Oktober 2025