SuaraKaltim.id - Fiat Chrysler Automobile (FCA) dan Peugeot SA (PSA) telah rampung melakukan proses merger setelah perundingan tak kurang dari dua tahun. Melakukan tanda tangan kesepakatan akhir pekan lalu (16/1/2021) dan menamakan diri sebagai Stellantis, perusahaan ini bakal menempati peringkat keempat aliansi carmaker.
Di atas Stellantis adalah kelompok Toyota, Volkswagen, serta Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Seluruhnya membawahi multi-brand atau multi-merek, bahkan tak sebatas mobil namun sektor roda dua pula.
Penyatuan perusahaan dari Prancis, Italia, dan Amerika Serikat ini berlanjut dengan dimulainya penjualan saham Stellantis di bursa saham Milan, Italia dan New York, Amerika Serikat secara serentak mulai hari ini (18/1/2021) dengan kode "STLA".
Adapun susunan Dewan Direksi Stellantis, seperti dikutip kantor berita Antara dari Stellantis, terdiri dari dua direktur eksekutif, yaitu John Elkann sebagai chairman, dan Carlos Tavares sebagai kepala eksekutif.
Baca Juga: Pimpinan Nissan Ungkap Strategi Renault untuk Bertahan Hadapi Pandemi
Lantas ada sembilan direktur non-eksekutif: Robert Peugeot (Wakil Ketua), Henri de Castries (Direktur Independen Senior, voorzitter di bawah hukum Belanda), Andrea Agnelli, Fiona Clare Cicconi, Nicolas Dufourcq, Ann Frances Godbehere, Wan Ling Martello, Jacques de Saint-Exupéry, serta Kevin Scott.
Dewan Direksi Stellantis juga telah menunjuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan Komite Tata Kelola dan Keberlanjutan dengan komposisi Komite Audit sebagai berikut: Ann Godbehere (ketua), Wan Ling Martello dan Henri De Castries.
Komite Remunerasi: Wan Ling Martello (ketua), Andrea Agnelli, Henri De Castries, Fiona Cicconi dan Robert Peugeot. Komite Tata Kelola dan Keberlanjutan: Henri De Castries (ketua), Andrea Agnelli, Fiona Cicconi, Nicolas Dufourcq, dan Kevin Scott.
Stellantis bercita-cita untuk menjadi carmaker terbesar, dan menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan serta komunitas tempat Stellantis beroperasi.
Bergabungnya dua raksasa ini juga kemungkinan bakal melahirkan produk-produk baru, khususnya mobil bertenaga listrik, juga kemungkinan model usaha diperluas, sampai menghentikan beberapa produksinya.
Baca Juga: Mungil Tapi Keren, Ini Mobil Rancangan Renault yang Bikin Penasaran
Berita Terkait
-
Transaksi Surat Utang di Pasar Alternatif BEI Tembus Rp246 Triliun
-
Naik Terus-terusan, BEI Stop Sementara Perdagangan Saham LINK
-
Axiata Berencana Lego, Saham Link Net Dipelototi BEI
-
Begini Tips Melakukan Transaksi Intraday Short Selling dari Orang Bursa
-
Awasi Pergerakan Harga, BEI Masukkan Emiten Milik Suami Puan Maharani RATU ke FCA
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
ASN Kutim Pesta dan Saweran di Kantor, Warganet: Abis Cair dari Proyek?
-
Basuki Hadimuljono Soal Klub Malam di Nusantara: Belum Tentu Negatif
-
Sinyal Positif! NTP Kaltim Awal Tahun Menguat, Apa Penyebabnya?