SuaraKaltim.id - Keceriaan dan kebahagiaan meliputi keluarga pasangan suami istri, Ciro dan Risma. Meski saat ini terpaksa harus tinggal di tenda pengungsian, akibat gempa yang memorakporandakan kawasan mereka tinggal, pada Sabtu 23 Januari 2021 pukul 17.00 WITA, Risma melahirkan bayi perempuan mungil yang diberi nama Nuraisyah Gempita.
Pasangan suami istri tersebut hingga kini masih berada di pengungsian di kawasan Pegunungan Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene Sulawesi Barat.
Ciro terpaksa melahirkan anak ketiganya di dalam tenda, karena rumah mereka hancur saat diguncang gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter pada 15 Januari 2021 dini hari.
"Saat ini kami sekeluarga dan juga pengungsi lainnya masih berada di pengungsian, termasuk bayi saya masih bertahan di tenda pengungsian, hanya saja kami kekurangan perlengkapan bayi dan ibunya," kata Ciro saat dihubungi redaksi terkini.id-jaringan Suara.com pada Senin (25/1/2021).
Dia menceritakan, saat gempa melanda, saat itu usia kandungan istrinya sudah memasuki bulan kelahiran.
“Ketika terjadi bencana gempa, usia kandungan istriku sudah masuk bulan untuk melahirkan."
Lebih lanjut, dia mengemukakan, awalnya bidan di kawasan rumahnya meminta agar istrinya dievakuasi ke rumah sakit.
"Awalnya, bidan setempat menganjurkan istri saya dievakuasi ke rumah sakit tetapi kondisi jalan kurang bagus mengingat banyak longsoran sehingga kami memilih bertahan di tenda saja,"urai Ciro.
Saat persalinan, Nuraisyah Gempita lahir dengan berat 2,8 kilogram dalam kondisi sehat. Setelah dilahirkan secara normal, bayi dibersihkan dengan alat pembersih seadanya dibantu bidan setempat.
Baca Juga: Diguncang Gempa Susulan, Cerita Pilu Risma Lahirkan Gempita di Pengungsian
Pemberian nama Nuraisyah Gempita, menurut Ciro, memiliki makna tersendiri. Karena Nuraisyah lahir dalam suasana gempa.
"Karena di sini masih sering ada gempa susulan sehingga kami memberinya nama Gempita di belakang namanya. Nama lengkapnya Nuraisyah Gempita," jelasnya.
Meski terlahir di dalam tenda pengungsian, ia mengaku tetap bahagia dengan persalinan anak ketignya berlangsung normal. Ciro juga menyampaikan, hingga hari ke-12 ia dan warga di tempat pengungsiannya itu masih kesulitan penerangan karena aliran listrik belum pulih.
"Aliran listrik belum pulih. Saya melihat masih dalam tahap perbaikan. Rumah penduduk di sini hampir 100 persen rusak akibat gempa. Mohon doanya semoga bencana ini segera berlalu dan kita semua bisa kembali beraktivitas," harapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
Terkini
-
Malaysia Lirik IKN: Komitmen Bersama Bangun Fondasi Asia Tenggara yang Tangguh
-
Dari Rp 300 Ribu Jadi Rp 9,5 Juta, Warga Balikpapan Keluhkan PBB Melonjak Drastis
-
Dari Kukar hingga Mahulu, Begini Sebaran Konsumsi Ikan Warga Kaltim
-
Kerja Sama Internasional, IKN Tarik Minat Anhui Tiongkok
-
Proyek Rp 206 Miliar, Jalan KubarMahulu Jadi Akses Penting Mobilitas Masyarakat