SuaraKaltim.id - Kisah pelarian pasangan suami-istri (pasutri) yang menjadi tersangka dalam kasus threesome dengan anak yang masih di bawah umur, akhirnya selesai. Pasutri berinisial RDjN alias Adi dan IMP alias Irma akhirnya dibekuk pada Senin (22/3/20210) malam di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pasutri ini diketahui masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) atau buron Direktorat Kriminal Umum Polda NTT sejak bulan Juli 2020 lalu, hingga akhirnya mereka ditangkap polisi di rumah tempat persembunyian mereka di Desa Oepunu, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT.
Sebelumnya, polisi menyatakan keduanya sebagai buron setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana persetubuhan anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 81 Undang-undang Perlindungan Anak. Penangkapan ini sesuai laporan polisi nomor LP/B/289/VII/Res.1.w4/2020/SPKT, tanggal 14 Juli 2020.
Dilansir dari informasi yang dihimpun Digtara.com-jaringan Suara.com, jika Adi dan Irma terlibat kasus pidana persetubuhan anak pada tahun 2020 lalu di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Kota Kupang, NTT.
Polisi kemudian mengeluarkan DPO dan menjadikan keduanya buron sejak tahun 2020 lalu. Usai penangkapan, keduanya diperiksa penyidik Subdit IV/Renakta Direktorat Reskrimum Polda NTT.
Kasus ini merupakan kasus unik di wilayah NTT. Bagaimana tidak, seorang istri malah mencarikan wanita lain untuk melayani suaminya.
Irma beralasan kalau suaminya itu mengalami kelainan dan harus berhubungan badan dengan dua wanita sekaligus (threesome). Sang istri kemudian membujuk GNR (16)untuk bersedia melayani suaminya.
Kepada korban, Irma juga menyampaikan kelainan seks yang dialami suaminya dan berjanji akan memberikan sejumlah uang. Korban yang kebetulan butuh pekerjaan dan uang terpaksa menerima tawaran tersebut.
Mereka kemudian bersepakat bertemu di satu rumah yang ada di Desa Eban, Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten TTU, ketiganya melakukan hubungan badan dalam satu kamar yang sama.
Pun kemudian, aksi asusila tersebut beberapa kali dilakukan Adi dan Irma dengan melibatkan korban, baik di Kabupaten TTU maupun di Kota Kupang. Akhirnya korban yang tak tahan pun mengadukan kasusnya. Kasus ini kemudian ditangani aparat keamanan Direktorat Reskrimum Polda NTT.
Baca Juga: Pasutri Kasus Threesome dengan ABG Dibekuk Setelah 8 Bulan Buron
Sementara, Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Budhiaswanto membenarkannya. Dia mengemukakan, jika kedua pelaku sudah diperiksa penyidik Direktorat Reskrimum Polda NTT.
“Kedua nya sudah diperiksa dan ditahan di Mapolda NTT,” katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
Terkini
-
5 Sepatu Lari Murah Mulai Rp100 Ribuan, Nyaman Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
5 Desain Kamar Mandi Estetik yang Elegan dan Kekinian, Bikin Rumah Makin Mewah!
-
Asal Komentar!: Wali Kota Samarinda Semprot DLH Kaltim Soal Penilaian Sampah
-
Kabupaten Penyangga IKN Hanya Punya 3 Kecamatan, PPU Target Tambah Wilayah Baru
-
5.000 Warga Dibidik, Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Balikpapan Diserbu Masyarakat