SuaraKaltim.id - Pada pertandingan catur antara GM Irene dengan Dewa Kipas yang disiarkan secara langsung di akun YouTube Deddy Corbuzier kemarin, ada dua sosok pecatur terbaik Indonesia yang hadir sebagai komentator. Salah satunya adalah perempuan asal Balikpapan Chelsie Monica Sihite bergelar Women International Master (WIM).
Chelsie diundang sebagai komentator bukan sebagai orang biasa, kehadiran WIM sebagai komentator pada pertandingan itu mencuri perhatian. Banyak netizen terpesona dengan parasnya.
Di balik pencapaian Chelsie hingga meraih gelar WIM, ada perjuangan luar biasa yang dilalui.
Hal itu terungkap saat SuaraKaltim.id mewawancarai orangtua Chelsie yang saat ini tinggal di Perumahan Guntur Asri, Jalan S Parman, RT 29, Kelurahan Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Pelatih Catur Kenang GM Irene Semasa Anak-Anak: Sudah Pintar dan Disiplin
Dikisahkan ibunya, Rumondang Boru Sinaga, sejak anak-anak, sudah tampak bakat bermain catur pada sosok Chelsie.
Di mana saat berusia lima tahun, Chelsie sudah bermain catur dengan cara meniru almarhum ayahnya Abidosner Sihite, saat bermain catur dengan rekannya.
"Awalnya tahu catur dari almarhum ayahnya. Ayahnya hobi catur. Jadi dia punya papan catur kecil. Kalau almarhum main catur, dia juga ikut main, tapi main sendiri menjalankan yang putih dan hitam sekaligus di sebelah ayahnya, persis menirukan langkah ayah dan lawannya," ujar Rumondang, Selasa (23/3/2021) sore.
Dari kebiasaan memainkan catur, meski sekedar main-main, Chelsie cilik pun akhirnya benar-benar bisa bermain catur.
Dia mulai bertanding dengan sang ayah hingga benar-benar mahir. Dan kebiasaan itu terus berlangsung hingga dia duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Baca Juga: Profil Utut Adianto, Sang Legenda Catur Indonesia
Monica, begitu keluarga Chelsie memanggilnya. Dia mulai mengikuti kompetisi pertandingan catur saat duduk di bangku kelas 3 SD. Awalnya sang ibu membaca semacam pengumuman di salah satu koran lokal bahwa akan diadakan pertandingan catur antar sekolah se Kota Balikpapan.
"Selain pengumuman itu, ada juga tercantum nama dan nomor kontak Pak Sutrisno di koran. Anaknya juga atlet catur. Lalu saya telpon dan bilang, 'anak saya bisa main catur, tapi tidak tahu kalau menurut penilaian bapak'," kata ibu berusia 55 tahun ini menirukan percakapannya dengan Sutrisno.
Keesokan harinya, Sutrisno pun datang ke rumah Chelsie bersama anaknya. Dan sore itu diadakan pertandingan catur.
Hasilnya permainan imbang. Tapi saat itu Sutrisno tidak memberi komentar, dan orangtua Chelsie pun menganggap pertandingan itu hanya hiburan bagi anak-anak mereka.
Usai pertandingan itu, satu minggu kemudian Chelsie mengikuti kompetisi catur tingkat pelajar. Dan hasilnya, bungsu dari tiga bersaudara itu berhasil meraih juara pertama putri junior Kejuaraan Catur Junior Antar Pelajar Tingkat SD, SLTP dan SLTA se Kota Balikpapan tahun 2003. Saat itu Chelsie masih berusia 9 tahun.
Setahun kemudian, Chelsie mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) Catur Junior Tahun 2004 Kalimantan Timur. Chelsie keluar sebagai juara 2 putri.
Chelsie selanjutnya mengikuti Kejuaraan Nasional Catur Junior Tahun 2004 di Karawang dan masuk 10 besar. Saat itulah Chelsie mulai diperhitungkan di tingkat daerah dan nasional.
"Setelah pertama kali mengikuti Kejurnas di Karawang untuk pertama kali, Monica mulai mempersiapkan diri untuk pertandingan tingkat internasional di Pattaya, Tahailand Juni 2005," kenang Rumondang.
Namun sebelum berhasil menorehkan prestasi demi prestasi di tingkat internasional, peristiwa duka menghampiri keluarga Chelsie. Sosok mentor dan guru caturnya, yakni sang ayah tercinta meninggal dunia awal Januari 2005. Tapi peristiwa memilukan itu, tak lantas menyurutkan semangat Chelsie untuk tetap belajar.
"Sebelumnya almarhum yang nemani Monica kalau tanding catur. Tapi karena sudah tidak ada ayahnya, jadi saya yang mendampingi. Saat air mata masih di ujung mata karena berduka, Juni 2005 kami berangkat ke Pattaya untuk mengikuti Asean Age Group Chess Championship. Puji Tuhan anak saya juara 2 putri," ungkap boru Sinaga ini.
Sebelum Chelsie meraih juara 2 putri di kancah internasional, pada April 2005 dia sudah lebih dahulu mendapat penghargaan sebagai juara 1 junior putri pada Kejurda Catur Kaltim. Kemudian dilanjut dengan prestasi-prestasi membanggakan lainnya di tingkat nasional maupun internasional. Pada tahun 2011 Chelsie pun resmi menyandang gelar WIM.
Dari sisi pendidikan formal, Chelsie sendiri lulus Sekolah Dasar Negeri (SDN) 025 Balikpapan Tengah. Kemudian lanjut ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Balikpapan. Akan tetapi hanya satu tahun saja karena harus pindah ke Bekasi karena dipanggil untuk belajar catur di sana. Chelsie tercatat lulus dari SMP PGRI Bekasi dan kemudian lanjut ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Balikpapan.
"Sekarang Monica ambil S2 di Perbanas yang di Kuningan. S1 juga dia lulus dari sana dengan jurusan yang sama yakni Manajemen," ujar ibunya.
Hingga kini, perempuan kelahiran Balikpapan 2 November 1995 itu masih tercatat sebagai atlet catur asal Kaltim dan dipastikan akan mengikuti PON XX membawa nama Kaltim di Papua pada Oktober 2021 mendatang.
"Harapan saya Monica tetap rendah hati. Tetap mengandalkan Tuhan. Bisa bermain bagus karena masuk tim Sea Games juga untuk tahun ini," pungkas Rumondang mengakhiri.
Kontributor : Tuntun Siallagan
Berita Terkait
-
BRI Liga 1: Pemain Pilar Comeback, Persebaya Surabaya Bertekad Jaga Takhta
-
BRI Bagi-Bagi Hadiah di Fin Expo 2024, Simak Syaratnya!
-
Mimpi Manis Bekerja di Proyek Strategis Nasional Yang Berujung Nestapa
-
Festival Literasi Balikpapan ke-4 Segera Digelar, Pendaftaran Dibuka hingga 14 Oktober 2024
-
Kota Balikpapan Raih Posisi Teratas dalam Pembangunan di Kaltim
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim