Produk yang diekspor adalah rayung, kopra dan lidi nipah dengan negara tujuan Pakistan dan India (CV Masagenah). Minyak jelantah dengan tujuan Eropa (PT Garuda Sinar Perkasa). Kayu olahan ulin ke Jepang (CV Alfa Moulding), kayu moulding decking, beam dan stick dengan negara tujuan Jepang (CV Wana Karya) dan amplang diekspor ke Taiwan (Koperasi Produsen Bina Taruna Mandiri).
Selain itu, untuk ikan segar, kepiting dan udang diekspor ke Malaysia, Singapura dan China (CV Tiga A). Roasted kopi ke Singapura (Delli Coffe), rumput laut kering ke Korea Selatan (CV Multi Sarana Jaya) dan hasil laut gurita diekspor ke China (Koperasi Nelayan Karunia Abadi).
Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor menambahkan apa yang sedang dan akan terus dilakukan ini merupakan implementasi dari misi Gubernur Kalimantan Timur yakni “Berdaulat dalam ekonomi kerakyatan dan ekonomi wilayah yang berkeadilan”.
Menurut Roby, ini merupakan langkah konkret untuk peningkatan dan percepatan ekspor non migas di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Gubernur Kaltim Isran Noor, Dana Pembangunan Lebih Banyak untuk Pulau Jawa
“Kita akan terus motivasi para pelaku UKM untuk tetap meningkatkan ekspor pada masa sulit ini. Meningkatkan UKM ekspor dengan produk baru, unik dan pelaku baru. Terpenting harus tetap menjaga loyal buyers,” kata mantan Kepala Biro Humas Setda Provinsi Kaltim itu.
Dari tempat terpisah secara virtual, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag RI Kasan melalui zoom meeting dari Moscow, Rusia di sela melaksanakan tugas misi dagang Indonesia mengaku sangat apresiatif dan bangga kepada Gubernur Isran Noor yang terus memberikan perhatian dan motivasi yang baik dan serius sehingga pelaku UKM Kaltim bisa terus maju menembus pasar global di masa yang sangat berat dan sulit akibat pandemi Covid-19.
Kegigihan dan keseriusan Gubernur Isran Noor membina pelaku UKM juga mendapat apresiasi dari Deputi Perkoperasian Kemenkop Ahmad Zabadi dan Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih. Perhatian Gubernur itu berbuah manis, karena bukan hanya Kaltim sukses menjadi pemenang dan juara di berbagai ajang lokal, regional , nasional, tapi juga sukses merebut hati pembeli di luar negeri.
Menurut keduanya, Kaltim berada dalam koridor yang tepat, karena pasar global memiliki pangsa pasar konsumen (demand side) jauh lebih besar yaitu lebih dari 3 miliar orang, dibanding dalam negeri yang hanya sekitar 250 juta orang.
Baca Juga: Holding Ultra Mikro, Menkop Teten Optimistis Pembiayaan UMKM Bakal Melejit
Berita Terkait
-
Keunggulan Kopi Indonesia Bikin Mesir Kepincut, Bakal Borong 5.000 Ton di 2025
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Uni Eropa Incar Pasar Indonesia di Tengah Tantangan Tarif Amerika Serikat
-
Minat Pasar Tinggi, SGER Ekspor Batu Bara Senilai 35,7 Juta Dolar AS ke Vietnam
-
Tarif Impor Naik, Komisi VI Desak Pemerintah Tempuh Jalur WTO
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Adaptif di Era IKN, UMKM PPU Diminta Melek Digital
-
Gakkum KLHK Usut Kasus Hit and Run Penambangan Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
-
Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem
-
BBM Bermasalah, Pertamina Janji Buka Bengkel Gratis di 10 Daerah Kaltim
-
Banjir di Jantung IKN, Alarm Dini untuk Infrastruktur Penyangga