SuaraKaltim.id - Seseorang yang berusia 30 tahun disarankan agar suntik vaksin AstraZeneca guna melindungi dari virus Corona. Namun sekarang vaksin tersebut tidak diperuntukkan lagi untuk orang yang berusia di bawah 40 tahun.
Aturan terbaru ini khusus bagi orang usia dibawah 40 tahun agar menggunakan suntikan vaksin Moderna dan Pfizer untuk alternatif pengganti.
AstraZeneca ini sempat ditawarkan untuk suntikan alternatif bagi seseorang yang berusia dibawah 30 tahun. Hal ini karena ada beberapa kasus terkait pembekuan darah langka.
Pasalnya, di Inggris sudah tercatat sebanyak 242 pembekuan darah dan kematian hingga 49 orang yang disuntik oleh vaksin AstraZeneca.
Namun setelah menganalisis kasus tersebut, risiko pembekuan darah lebih tinggi pada seseorang yang berusia masih muda.
Karena tingkat infeksi virus Covid-19 tidak terkendali, maka pihaknya juga menyarankan bahwa orang dewasa yang berusia hingga 39 tahun tanpa ada riwayat penyakit serius agar menerima suntikan AstraZeneca.
Saran tersebut sesuai karena kondisi di Inggris sedang menghadapi ada lonjakan varian baru virus Corona. Jadi, mereka berpikir jangan menunda untuk suntikan vaksin.
Ada sebanyak 141 perempuan dan 100 lelaki usia 18 sampai 93 tahun tidak mengalami pembekuan darah. Kasus ini juga terjadi pada seseorang yang tidak diketahui apa jenis kelaminnya.
Selain itu, ada sebanyak 6 kasus pembekuan darah yang dilaporkan usai suntikan kedua saat vaksin AstraZeneca. Maka vaksin ini tidak diperuntukkan lagi untuk orang usia dibawah 40 tahun.
Baca Juga: Pria 21 Tahun Meninggal Dunia Usai Divaksin AstraZeneca, Ini Kata Kemenkes
"Keselamatan tetap menjadi prioritas kami nomor satu. Kami terus memantau keseimbangan antara manfaat dan risiko vaksin Covid19, dengan mengingat tingkat kejadian pembekuan darah langka dan jumlah trombosit rendah setelah vaksinasi di Inggris," kata Profesor Wei Shen Lim, ketua COVID-19 untuk JCVI dikutip dari Express.
Berita Terkait
-
Pria 21 Tahun Meninggal Dunia Usai Divaksin AstraZeneca, Ini Kata Kemenkes
-
Kota Malang Terima 100.000 Dosis Vaksin Astrazeneca
-
Data Komnas KIPI: Belum Ada Orang Meninggal Akibat Vaksinasi Covid-19
-
Pantau Mutasi Covid-19, FK KMK UGM Minta Faskes Lapor Jika Ada Kasus Khusus
-
Penumpahan Virus, Mitos Vaksin Covid-19 yang Memicu Ketakutan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Dishub Permanenkan Jalur Satu Arah di Jalan Abul Hasan Samarinda
-
BGN Akui Mahakam Ulu Masih Jadi 'Blank Spot' MBG di Kaltim
-
Pemerintah Pusat Suntik Rp 100 Miliar untuk Perkuat Infrastruktur Sekitar IKN
-
Lahan 5.298 Meter Persegi Jadi Sengketa, Masa Depan RSHD Samarinda Tak Jelas
-
7.904 Mahasiswa Kaltim Terima Bantuan Gratispol Tahap Pertama