Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Senin, 24 Mei 2021 | 13:50 WIB
Ilustrasi BPJS Kesehatan

SuaraKaltim.id - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Balikpapan mengatakan data pengguna BPJS di Indonesia sebanyak 222 juta pengguna. Sehingga jumlah data 279 juta yang disebut bocor itu dinilai kelebihan.

Soal penyalahgunaan data, ia menjelaskan data-data tersebut belum tentu dapat digunakan. Sebab fasilitas kesehatan selalu mencocokkan dengan kartu BPJS maupun dengan nomor KTP.

"Potensinya sangat kecil disalahgunakan," kata Sugianto, Senin (24/5/2021), dilansir dari Presisi.co, media jaringan Suara.com.

Saat ini BPJS Kesehatan, kata Sugianto, mengambil sejumlah langkah. Seperti mengklarifikasi dan membentuk tim khusus untuk menyelidiki kebocoran data ini.

Baca Juga: Pemerintah Harus Tindaklanjuti Data Bocor yang Diduga Milik BPJS Kesehatan

"Tim ini akan menyusuri data mana yang bocor. Karena datanya kompleks. Maka perlu waktu," ucapnya.

Saat ini, BPJS masih menyelidiki apakah data yang bocor tersebut berasal dari BPJS atau dari instansi lain.

"Tunggu saja dari pusat. Kalau tidak salah itu data umum. Kami memang banyak channel untuk melihat data tersebut," pungkasnya.

Load More