Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Selasa, 25 Mei 2021 | 19:18 WIB
Kepala Badan Pengelola Beasiswa Kaltim Tuntas (BP-BKT) Iman Hidayat saat paparkan program beasiswa, di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (25/3/2021). [Jifran/SuaraKaltim.id]

SuaraKaltim.id - Pengumuman Beasiswa Kaltim Tuntas 2021 akan diumumkan pada 1 Juni ini. Jelang pengumuman, akan ada perubahan secara signifikan dari penerimaan tahun sebelumnya. Yakni besaran beasiswa yang didapat penerima disamaratakan dengan ketentuan minimum dan batas maksimum.

Kepala Badan Pengelola Beasiswa Kaltim Tuntas Iman Hidayat menjelaskan, saat ini masih dilakukan ranking otomatis.

"Untuk mengetahui berapa kira-kira yang bisa diterima. Karena ada perubahan," sebut Iman, Selasa (25/5/2021), dilansir dari Presisi.co, media jaringan Suara.com.

Jika dahulu besaran beasiswa didasarkan pada jumlah semester yang belum ditempuh dikali dengan besaran SPP/UKT peserta, maka sekarang mahasiswa yang mendapat UKT di bawah atau sama dengan Rp 4 juta, akan mendapatkan beasiswa Rp 4 juta.

Baca Juga: Ada 2.143 KuotaCASN untuk Kaltim, Perincian Diumumkan BKD

Ini pada kategori minimum. Sementara untuk kategori maksimum, jumlah besaran tak bisa lebih dari Rp 15 juta.

"Ada penurunan lagi. Penerima UKT lebih rendah dari batas minimum, akan kami naikkan ke batas minimum. Yang lebih tinggi dari batas maksimum, akan kami turunkan ke batas maksimum," ungkapnya.

Iman menegaskan, dalam seleksi sasaran penerima beasiswa Kaltim Tuntas dilaksanakan secara adil. "Tidak ada titipan dalam seleksi," ucapnya.

Penerima Beasiswa Kaltim Tuntas akan diumumkan Selasa 1 Juni 2021, setelah selesai di-ranking. Setelah itu baru dikaitkan dengan budgeting untuk dibandingkan dengan anggaran yang tersedia.

Iman menjelaskan, anggaran beasiswa dalam APBD murni Kaltim baru ada Rp 88 miliar. Sementara pada 2020, ia menggunakan APBD murni dan dan APBD perubahan sekitar Rp 163 miliar.

Baca Juga: Sivera Dian Getrida, Perempuan Tangguh di Industri Energi dan Petrokimia

"Kalau 2019 sebesar Rp 165 miliar. Sekarang masih Rp 88 miliar. Sehingga, kalau mau disamakan dengan tahun lalu, kira-kira perlu tambahan sekitar Rp 85 miliar," urai Iman.

Load More