SuaraKaltim.id - Rencana pembuatan terowongan di Gunung Manggah, Jala Otto Iskandar Dinata untuk mengurai kemacetan dan kecelakaan hingga kini masuk dalam tahap finalisasi, yakni penyusunan detail engineering design (DED).
Nantinya DED tersebut akan dikonsultasikan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim). Meski begitu, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengakui, jika rencana tersebut tidak termasuk dalam (rencana pembangunan jangka menengah daerah) RPJMD Kaltim.
"Kami akan sampaikan ke pemprov agar terjadi harmonisasi antara RPJMD provinsi dan kota," ucapnya seperti dilansir Presisi.co-jaringan Suara.com.
Sebelumnya merencanakan pembangunan terowongan tersebut, sebenarnya Pemkot Samarinda mempunyai dua opsi untuk mengurai kemacetan di wilayah tersebut. Pertama, pembuatan jalan layang atau flyover. Kedua, pembuatan terowongan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kaltim Belum Mereda, dalam Sehari 78 Orang Terpapar Virus Corona
Kemudian, penertiban parkir liar sebagai langkah awal telah dilakukan jauh hari sebelumnya.
Sebelumnya diberitakan, estimasi anggaran untuk pembangunan terowongan tersebut mencapai Rp 456 miliar, belum termasuk dampak sosial. Sedangkan untuk pembangunan jalan layang memakan estimasi anggaran sekitar Rp 550 miliar dan juga belum termasuk dampak sosial.
"Kami sudah mendengarkan pertimbangan dari para pakar yang ahli di bidangnya. Mereka menyarankan membangun terowongan. Semua masih direncanakan. Masih bisa berubah. Apakah nanti yang dibuat itu flyover atau bisa juga terowongan. Semua harus berdasar pada pertimbangan teknis oleh ahlinya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Samarinda Herwan menjelaskan, jika terrealisasi proyek tersebut di menjamin dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
"Jadi, kalau itu berhasil mungkin tidak ada lagi kemacetan panjang di Gunung Manggah. Artinya, seperti biasa saja jalurnya," katanya.
Baca Juga: Tayangan TV Analog di 5 Provinsi Dihentikan, Termasuk di Kaltim dan Kaltara
Dia juga menyatakan, pembuatan terowongan maupun jalan layang adalah alternatif yang harus dilaksanakan. Jika tak terlaksana, maka tidak akan pernah selesai kemacetan di Gunung Manggah.
"Untuk teknis pemecahan jalan itu belum. Kalau sudah selesai baru kami melakukan mengatur jalan lalu lintas," ujarnya.
Berita Terkait
-
Sistem Logistik Bermasalah Disebut jadi Biang Kerok Macet 'Horor' Ribuan Truk di Tanjung Priok
-
Masuk Terowongan Silaturahim Istiqlal-Katedral, Jemaat Katolik Kagum: Toleransinya Kental Sekali
-
Potret Horornya Macet Tanjung Priok Akibat Overload Bongkar Muat
-
Terowongan Silaturahmi Dibuka, Masjid Istiqlal Sediakan Parkir Bagi Jemaat Misa Paskah di Katedral
-
Demi Lolos Macet, Pengendara di Makassar Bikin Wali Kota Naik Pitam!
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN