SuaraKaltim.id - Warga Gorontalo dikejutkan dengan viralnya video seorang kakek pencuri minyak kayu putih dipukuli pemuda yang diduga pegawai salah satu minimarket di kota tersebut. Lantaran itu, polisi tidak tinggal diam dan menelusuri lokasi yang diduga menjadi tempat pemukulan sekaligus pencurian tersebut.
Dari hasil penelusuran yang dilakukan petugas, penganiayaan tersebut terjadi di gudang minimarket Alfamart di Kecamatan Tapa, Bone Bolango.
Kapolsek Tapa Iptu Muhammad Atmal Fauzi memastikannya, setelah bersama anggota melakukan penyisiran ke minimarket Indomaret dan Alfamart yang ada di Kecamatan Tapa pada Minggu (20/6/2021), karena sebelumnya tersiar kabar lokasi kejadian berada di wilayah tersebut. Setelah menemukan lokasi tersebut, terungkap bila peristiwa main hakim sendiri itu terjadi pada Jumat (18/6/2021).
Dari kronologis yang dikumpulkan, peristiwa tersebut bermula saat kakek bernama Arief Saputra masuk ke Indomaret di Desa Talulobutu Selatan, Kecamatan Tapa, pada Jumat (18/6/2021). Warga Kelurahan Sario Tumpaan, Kecamatan Sario, Kota Manado, Sulawesi Utara itu menanyakan harga minyak telon.
Baca Juga: Viral Pengemudi Fortuner Tembakan Senjata ke Udara Dekat Komplek Pati Polri
Kedatangan Arief Saputra membuat salah seorang pegawai Indomaret Tapa berinisial ZK, curiga. Sebab, sebelumnya beredar foto Arief Saputra di grup internal pegawai Indomaret.
ZK kemudian melihat Arief mengambil minyak telon dan kemudian membiarkannya keluar minimarket. Tak lama berselang, ZK dan rekannya MIRH menyusul Arief yang sedang berjalan menuju ke Alfamart di Bundaran Tapa, Desa Talulobutu, Kecamatan Tapa.
Saat berada di Alfamart, rupanya sang kakek kembali mencuri minyak kayu putih. Selanjutnya saat ia keluar, ZK dan MIRH menarik pria paruh baya itu masuk ke dalam gudang Alfarmat.
“Saat itu ditemukan 15 buah minyak kayu putih, serta bohlam Philips sebanyak 20 buah,” ujar Kapolsek Tapa, Iptu Muh. Atmal Fauzi.
Melihat barang-barang dari dalam kantong Arief, ZK dan MIRH mendadak emosi, lalu memukul Arief lima kali di bagian pinggang dan perut. Sementara MIRH menendang tiga kali.
“Pengakuan pegawai Indomaret, mereka melihat kakek tersebut saat mengambil barang di Indomaret membawa tas. Selanjutnya saat berada di Alfamart, sesuai hasil rekaman CCTV, sang kakek terlihat tidak lagi membawa tas,” katanya seperti dilansir Gopos.id-jaringan Suara.com.
Baca Juga: Viral Curhat Tertekan Tinggal Bareng Mertua: Ibuku sampai Meninggal karena Aku Ikut Suami
Saat ditanya pegawai minimarket, Arief mengaku tasnya dititipkan di tempat jual nasi goreng di samping Alfamart.
“Saat isi tas diperiksa ditemukan susu dua dus dengan merek Morinaga dan Entrasol. Kemudian minyak kayu putih 9 buah, dan Bohlam Philips 8 buah,” kata Iptu Atmal Fauzi.
Atmal Fauzi mengatakan, setelah mengalami pemukulan, sang kakek yang diduga mencuri itu menyampaikan permohonan maaf kepada pegawai Indomaret. Arief berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Lebih lanjut, Atmal membeberkan, jika Polsek Tapa ikut meminta keterangan dari beberapa saksi.
Di antaranya, karyawan penjual nasi goreng di samping Alfamart Tapa. Saat itu, diketahui bila Arief memesan 1 porsi bakso tenis dan 2 porsi nasi goreng. Usai mengkonsumsi makanan yang dipesan, Arief Saputra lalu masuk ke dalam Alfamart.
“Saksi sempat melihat pemilik tempat nasi goreng dan pegawai Indomaret membuka tas milik kakek tersebut. Saat itu ditemukan barang-barang berupa Bohlam lampu dan minyak kayu putih,” katanya.
Sementara itu, pegawai Alfamart berinisial HT mengaku sempat melihat Arief masuk ke dalam toko. Ketika kakek itu masuk, dia curiga dan kemudian mengawasi gerak-geriknya melalui kamera CCTV. Saat itu, dia melihat Arief mengambil minyak kayu putih dan bohlam lampu, kemudian memasukan ke dalam sakunya.
“Pengakuan HT dirinya hanya menanyai sang kakek, dan tidak melakukan penganiayaan (pemukulan),” ujar Iptu Atmal Fauzi.
Sesaat setelah sang kakek dipukuli, pegawai Indomaret ZK dan MIRH menghubungi Koordinator Keamanan Alfamaret dan Arief dibawa pergi ke arah Kota Gorontalo.
“Dari hasil penelusuran diketahui pula bila kakek tersebut pernah diamankan di Polsek Kota Tengah Kota Gorontalo pada 17 Juni 2021, dan Polsek Kota Selatan lantaran diketahui melakukan pencurian di Apotek Kimia Farma, serta toko lainnya di Kota Gorontalo,” katanya.
Lebih lanjut Atmal menegaskan, keberadaan kakek Arief Saputra saat ini tidak diketahui. Sehingga tidak benar informasi yang menyebutkan bila sang kakek telah ada di Polsek Tapa.
Berita Terkait
-
Keaslian Jersey-nya Viral Dipertanyakan, Selebgram Ini Beri Balasan Menohok
-
Viral! Pengakuan Hasto Soal Jokowi dan Anies Picu Said Didu Serukan Tolak Calon Jokowi
-
Perputaran Uang Judol Capai Rp 900 T, Susi Pudjiastuti Prihatin
-
Akun X Wikipedia Bagikan Cerita Firaun Akhenaten yang Pernah Pindahkan Ibu Kota, Warganet: Kok Mirip Sama...
-
Viral Rizal Armada Tegur Pasangan Kekasih Bermesraan di Konsernya: Kalau Belum Nikah Jangan Dekat-Dekat!
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Isran Noor Serukan Pilkada Bersih di Tengah Gemerlap KALTIM ONE FESTIVAL
-
Mahasiswa Balikpapan Kampanye Tolak Politik Uang, Suarakan Demokrasi Bersih
-
Airpods Pro Gen 1 Berapa dan Spesifikasinya
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan