SuaraKaltim.id - Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan akibat lonjakan kasus Covid-19 tidak membuat semua tempat hiburan tutup.
Meski menerapkan PPKM mikro yang diperketat, Pemkot Balikpapan masih membolehkan tempat hiburan malam (THM) beroperasi maksimal 4 jam. Itu pun dengan syarat mematuhi protokol kesehatan.
Menanggapi hal tersebut, Forum THM Kafe dan Restauran Kota Balikpapan berterima kasih karena masih diberi kelonggaran dan tetap beroperasi walaupun dengan waktu yang sangat terbatas.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah masih diberikan kelonggaran untuk buka, memang kalau dibilang terdampak, kami sebagai pengelola pengusaha restauran serta tempat hiburan, sangat terdampak,” ujar Sekjen Forum THM Kafe dan Restauran Kota Balikpapan Anjas seperti dilansir Inibalikpapan.com-jaringan Suara.com pada Sabtu (03/07/2021)
Baca Juga: Selain RSKD, Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kota Balikpapan Penuh
Untuk mendukung pemerintah dalam menjalankan prokes, THM mewajibkan para pengunjung menunjukkan sertifikat vaksin untuk upaya mencegah penularan Covid-19.
“Untuk hal itu kebijakkan pemerintah tetap kita dukung dan kita patuhi dengan apa yang diatur, menyangkut kesehatan. Bahkan nanti kita kalau bisa pengunjung-pengunjungnya itu bisa menunjukkan sertifikat vaksin.”
Dikemukakan Anjas, sudah banyak karyawan THM yang telah divaksin. Meski begitu, dia juga tetap meminta pemerintah untuk memfasilitasi karyawan THM yang belum divaksin. Sehingga bisa memberikan rasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
“Karyawan yang belum-belum (vaksin), tolong pemerintah untuk memfasilitasi karyawan-karyawan yang bekerja di tempat restauran ataupun kafe dan tempat hiburan,” ujarnya.
Dia mengemukakan, jika THM ditutup akan sangat berdampak ke perekonomian keluarga karena karyawan dipastikan akan dirumahkan dan tidak memiliki penghasilan.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Terus Membludak, Tenaga Kesehatan di RSKD Mulai Kelelahan
“Karena dampak untuk tutupnya THM dan resto itu akan menimbulkan banyak dampak karyawan yang punya keluarga dan akhirnya dirumahkan. Perekonomian keluarga semakin memburuk di kota balikpapan,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Selain RSKD, Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kota Balikpapan Penuh
-
Wali Kota Rahmad Mas'ud Targetkan 400 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Pedagang Pasar Sepinggan
-
Beberapa Hari Terakhir, Pesanan Peti Mati Meningkat dari RS Rujukan Covid-19 di Balikpapan
-
Seperti PPKM Darurat, Pemkot Balikpapan Wajibkan Pendatang Tunjukan Hasil Swab PCR Negatif
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Maladewa-nya Indonesia: Eksplorasi Surga Tersembunyi di Pulau Maratua
-
5 Rekomendasi Pompa Air Watt Kecil Terbaik 2025, Hemat Listrik dan Menyedot Efisien
-
Menumbuhkan Ketangguhan Mental Anak dan Perempuan, Prioritas Baru Bangsa
-
Penajam Dapat 10 Sekolah Baru, Pemerintah Pusat Genjot Infrastruktur Pendidikan Penyangga IKN
-
Ekspor Batu Bara Turun, Ekonomi Kaltim Tetap Tangguh Hingga Akhir 2025