SuaraKaltim.id - Viral video aksi masyarakat di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) atau poros Samarinda-Balikpapan, pagi tadi yang melakukan pencegatan terhadap sekelompok pengendara motor.
Dalam video berdurasi hampir 1 menit tersebut, nampak pengendara motor dengan kapasits 250 cc itu sedang dihadang oleh masyarakat sekitar. Kabarnya, para pengendara motor tersebut tengah melakukan touring serentak. Atau aksi kebut-kebutan, alias sunmori.
Padahal untuk di Kaltim sendiri tengah menjalankan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di delapan wilayahnya. Yakni, Balikpapan, Bontang, Berau, Samarinda, Kutai Kartanegara (Kukar), Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Barat (Kubar) dan Kutai Timur (Kutim).
Dari video yang viral di media sosial (medsos), terlihat warga berteriak kepada rombongan touring. Warga setempat meminta mereka untuk putar balik.
"Makanya, melawan terus (sama warga) kampung sini. Motor mahal, attitude ndak ada, issssss," kata wanita yang merekam aksi pencegatan tersebut.
Video itu viral dan berhasil disukai sebanyak ribuan orang, serta tayangannya juga. Di akun grup aplikasi pesan instant pun video itu tersebar.
Tak kalah menarik, komentar warganet juga patut diperhatikan.
"Selain ganggu warga, ganggu pengendara lain juga kalau ngebut" ga jelas gitu," kata @sylvateja_.
"COBA DI BALIKPAPAN JUGA BEGINI !!!! BIAR GA PEMBUALAN ORANG YANG PAKE KENALPOT RACING.....!!!!!," lugas @johndrambow.
Baca Juga: Istilah Anak Motor di Indonesia Selain Sunmori
"motor mahal attitude ga ada mancap," sindir @ah.ahmadhafi.
"Akhirnya ada juga yg ngehadang. klo tiap minggu lewat depan rumah udh merasa jalan punyanya mana ngepol2 motor pula berisik.," ucap @gytrlov.
"masukan aja sih bukan masalah etitud nya ga ada ,,kalo yang betul betul sunmori pasti tau aturan dalam lalu lintas yang baik dan benar yang bikin merusak ini bocah bocah (amor) yang belum layak/mengerti dalam berkendara yang sopan,,mohon maaf kalo ada salah lisan sekedar masukan," timpal @kacu62.
Jika kembali di lihat, informasi soal beberapa kejadian di wilayah itu tak hanya soal aksi touring tersebut. Jika digeser, nampak ada keterangan tulis soal keluhan relawan.
Dikutip dari keterangan tersebut terdapat pengakuan bahwa sudah banyak korban yang berjatuhan di wilayah Desa Batuah. Setiap hari MInggu juga situasi jalanan dikatakan ramai oleh pengendara roda dua, yang sampai mengakibatkan anyaknya korban berjatuhan.
Pihak relawan pun sudah berusaha melakukan tindkan semampu mereka, mereka juga mengaku selalu siaga. Namun, untuk saat ini terkadang mereka merasa bingung akan membawa korban ke rumah sakit mana jika ada yang jatuh. Pasalnya, rumah sakit di Samarinda banyak yang sudah penuh dengan penanganan pasien Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
6 Mobil Matic Bekas 50 Jutaan, Desain Modern dengan Segala Kepraktisannya
-
6 Mobil Matic Bekas yang Ideal untuk Pemula: Praktis, Efisien dan Bertenaga
-
Samarinda Masuk Peta Ekspansi Ritel ASICS di Indonesia
-
Mobil Kecil Boleh Melintas di Jalan Tol IKN saat Nataru, Berikut Ini Jadwalnya
-
Penerapan MBG Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat