Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 08 Agustus 2021 | 08:55 WIB
Pesawat Garuda Indonesia. [Dok HIPMI]

Sebelumnya Irfan mengaku menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas kondisi kinerja keuangan Garuda saat ini.

"Kalau anda ingin mencari siapa yang salah, saya tidak menyarankan anda menyalahkan pemerintah, para pemegang saham, komisaris atau siapapun atasan anda. Tapi sayalah yang salah," kata Irfan dalam pemaparan kepada seluruh karyawan Garuda Indonesia, Mei 2021 lalu.

Irfan mengungkapkan sebagai seorang yang ditunjuk dan dibayar oleh negara untuk memimpin dan membawa Garuda terbang tinggi, dirinya adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan kondisi Garuda Indonesia saat ini.

Irfan mengatakan hingga saat ini utang maskapai plat merah ini telah mencapai Rp 70 triliun. Utang tersebut terus bertambah Rp 1 triliun setiap bulannya, karena ketidakmampuan perseroan untuk membayar.

Baca Juga: Garuda Indonesia dan Lion Air Batalkan Penerbangan Makassar - Gorontalo

Pada bulan Mei kata dia, merupakan bulan dengan kinerja terburuk buat Garuda. Pasalnya Irfan mengatakan pendapatan perseroan diprediksi hanya 56 juta dolar AS, sementara biaya operasional perbulannya mencapai 56 juta dolar AS untuk sewa pesawat, perawatan 20 juta dolar AS hingga bayar pegawai yang mencapai 20 juta dolar AS.

"Jadi teman-teman yang ingin berusaha mengatakan mengapa kondisi sampai seperti ini dan menganggap ini adalah sebuah kesalahan. Tolong salahkan saya," pungkasnya.

Load More