SuaraKaltim.id - Citilink melakukan penerbangan langsung pulang-pergi (PP) dari Indonesia ke Amerika Serikat. Hal itu dilakukan dalam rangka membawa bantuan alat kesehatan.
Terdapat 176 unit ventilator beserta perlengkapannya, yang didatangkan dari New York melalui Newark Liberty International Airport, Amerika Serikat.
Anak perusahaan Garuda Indonesia ini melakukan misi kemanusiaan sebagai bentuk sinergi antara Citilink, Kementerian BUMN melalui Yayasan BUMN, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, dan Pemerintah Kota New York.
Kedatangan pesawat dengan warna dominan hijau ini juga disambut oleh Menteri BUMN RI Erick Thohir, Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim, Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi, serta perwakilan Kemlu RI dan Direksi Citilink.
"Pandemi ini membukakan mata betapa kita saling bergantung satu sama lain. Solidaritas global menjadi kunci karena tidak ada yang bisa mengatasinya sendirian. Pemerintah Indonesia, didukung Kementerian BUMN dan Yayasan BUMN, terus melakukan berbagai upaya dalam penanganan COVID-19. Namun mendapatkan dukungan Internasional, bukan tanda ketidakmampuan. Karena Pandemi COVID-19 bukan sekedar masalah kesehatan, tapi juga kemanusiaan. Justru ini menjadi penyemangat untuk terus melanjutkan upaya terbaik kita untuk menyelamatkan jiwa, dan keluar dari pandemi,” kata Menteri BUMN Erick Thohir, dikutip dari Suara.com, Rabu (18/8/2021).
Sementara itu, Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim menjelaskan, misi kemanusiaan ini merupakan peristiwa bersejarah penting. Karena pesawat jenis Airbus milik Citilink yang mengirim ventilator, merupakan penerbangan langsung yang pertama kembali dari Indonesia ke Amerika Serikat setelah lebih dari 20 tahun tidak ada penerbangan langsung.
“Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia, Citilink menyelenggarakan penerbangan khusus dengan misi kemanusiaan mengangkut bantuan alat kesehatan dari Pemerintah Kota New York kepada Pemerintah Indonesia melalui Yayasan BUMN. Penerbangan ini merupakan bentuk komitmen Citilink dalam membantu percepatan penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia,” kata Direktur Utama Citilink Juliandra.
Bantuan ventilator didatangkan dari New York, Amerika Serikat menuju Jakarta, Indonesia. Melalui penerbangan charter Citilink dengan pesawat jenis Airbus A330-900 NEO dan nomor penerbangan QG 5991 yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 12.28 WIB.
Ventilator ini akan didistribusikan melalui jaringan rumah sakit BUMN ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.
Baca Juga: DPR Kawal Citilink Masuk Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata
Juliandra berharap, adanya bantuan alat kesehatan ventilator ini, mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Indonesia. Khususnya, meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap alat-alat kesehatan penunjang penanganan pandemi Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Jangan Ketinggalan! Berikut 5 Link Saldo ShopeePay Gratis Rp2,5 Juta Hari Ini
-
Kemendagri Dampingi Bangkalan Susun Perda Pajak dan Retribusi yang Lebih Adaptif
-
DPR Minta Pendirian Pesantren Wajib Sertifikat Laik Fungsi
-
Menkum Supratman Tegaskan Penyidik TNI Hanya Tangani Anggota Sendiri di RUU Keamanan Siber
-
Belajar dari Tragedi Al Khoziny, Ahmad Ali Serukan Solidaritas dan Pengawasan Ketat Bangunan