Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 22 Agustus 2021 | 10:19 WIB
Ilustrasi perampok bersenjata api. [shutterstock]

SuaraKaltim.id - Polisi berhasil mengungkap kasus perampokan yang terjadi di dua perumahan elit di Balikpapan. Komplotan perampok sadis itu diamankan oleh Jajaran Ditreskrimsus Polda Kaltim, Selasa (17/8/2021) lalu di Kepulauan Riau.

Berdasarkan pengakuan para tersangka, hasil rampokkan digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Serta, dipakai untuk modal aksi selanjutnya.

Salah satu korban, Sherina (23) menceritakan kepada Presisi.co--Jaringan Suara.com bagaimana saat dirinya berhadapan dengan komplotan rampok yang menyambangi kediamannya di Perumahan Regency pada 29 Juli 2021 lalu.

"Mereka tiba-tiba sudah ada. Setelah dibekap mereka tanya ada apa aja di dalam rumah. Dan saat itu mereka mulai ambil barang-barang," ungkap Sherina, disadur Minggu (22/8/2021).

Baca Juga: Cerita Oknum Pelajar Perampok HP, Nyerah Usai Ditipu Korbannya Lewat COD

Sherina melanjutkan, saat kawanan perampok itu menggarap satu per satu barang berharga yang ada di rumahnya, dia dan kedua temannya disekap dalam sebuah kamar. Kedua tangan mereka diikat, dan dijaga ketat oleh salah seorang pelaku.

"Kalau kita ribut nanti diancam pakai pisau, bahkan ngomong sesama korban juga tidak boleh," terangnya.

Dari lokasi perampokkan itu, lebih kurang satu jam, para pelaku berhasil mengambil perhiasan, jam tangan, uang tunai dengan total sekitar Rp 50 juta.

Terpisah, korban lainnya yang tinggal di Perumahan Balikpapan Baru, Hendri (40) mengaku saat itu dirinya tengah tidur sendiri di kamar. Tiba-tiba kamar didobrak oleh pelaku.

"Saya kaget pas bangun sudah ditodong pisau. Saya dilarang bergerak karena mereka bilang mau ambil barang berharga," ujarnya.

Baca Juga: Perampok di Sumut Ditangkap, Modus Jadi Penumpang Taksi Online

Serupa dengan korban di Perumahan Regency, ia juga diikat dan dijaga oleh salah satu pelaku. Setelah mendapat barang berharga, para pelaku pun pergi.

Ditreskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Subandi membeberkan, sebelum melancarkan aksinya, salah satu pelaku berinisial SD terlebih dahulu melakukan survei dan menyiapkan peralatan yang akan digunakan oleh kempat rekannya.

"Setelah menemukan lokasi, SD berkoordinasi dengan empat pelaku lainnya, ASD, JI, IS dan ASA dan beraksi pada 29 Juli," kata Ditreskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Subandi.

Begitu juga aksi yang dilakukan di TKP Balikpapan Baru pada 31 Juli 2021. Bahkan, kelima pelaku sempat menunggu di belakang rumah korban dengan berbekal nasi bungkus.

"Diduga sebelum jam 1 malam mereka sudah di belakang rumah korban karena ditemukan sampah bekas makanan di sana," terangnya.

Komplotan rampok yang terkenal sadis dan terorganisir

Penangkapan keempat pelaku berinisial ASD, JI, IS, dan ASA dilakukan di Kepulauan Riau, tepatnya di Pulau Buluh. Saat ditangkap keempatnya berusaha kabur dan akhirnya ditembak untuk menghentikan itikad tersebut.

Para pelaku terkenal dengan aksi sadisnya. Tak segan mereka membawa senjata tajam (sajam) untuk melancarkan aksi.

Menurut keterangan Dir Reskrimum Polda Kaltim, Kombes Pol Subandi, jika para korban melawan, para pelaku tidak segan-segan melukai korban bahkan nekad bisa membunuh korbannya.

Aksi yang mereka lakukan juga sesuai dengan rencana yang mereka susun sebelumnya.

“Jaringan para perampok ini benar-benar terorganisir. Sasaran kompleks rumah mewah, masuk rumah dengan paksa, lalu menguras habis barang berharga milik korbannya,” tandasnya, Rabu (18/8/2021). 

Load More