Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 02 September 2021 | 13:47 WIB
Ilustrasi penggunaan GoPay dengan memindai QRIS pada taksi Bluebird [ANTARA Foto/HO/Humas GoJek].

SuaraKaltim.id - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kaltim terus didorong untuk menggunakan teknologi pembayaran digital atau quick response code Indonesian standard (QRIS).

QRIS juga merupakan standar kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran kode QR di Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.

"Kalau ada yang memudahkan dan aman, mengapa tidak," kata Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltim HM Yadi Robyan Noor, dikutip dari akun Instagram @pemprov_kaltim, Kamis (2/9/2021).

Untuk diketahui beberapa keuntungan menggunakan QRIS saat bertransaksi di antaranya, transaksi cukup dengan scan, tak perlu menggunakan uang tunai, terhindar dari risiko uang palsu serta meminimalisir penularan Covid-19 saa betransaksi tunai.

Baca Juga: Drama Korea Nevertheless Bakal Rilis Album Kumpulan Soundtrack!

"Dengan QRIS, pelaku UMKM juga tidak repot lagi menyiapkan angsulan," celetuknya.

Hal senada juga disampaikan Pertamina Unit Manager Comm Rel and CSR MOR VI Balikpapan, Susanto August Satrio. Katanya, Pertamina terus mendorong literasi digital dengan pelatihan digital yang dilakukan di Kaltim.

"Membina UMKM naik kelas, go modern, go digital, go online dan go global," jelasnya.

Ia menjelaskan, saat ini Pertamina membina kurang lebih 1.700 UMKM di Kaltim, 4.900 UMKM di regional Kalimantan dan 69.000 UMKM dari Tanah Aceh hingga Tanah Papua.

Ia membeberkan pula, banyak UMKM yang sudah go global. Khususnya untuk sektor handycraft.

Baca Juga: Jaksa Tuntut B.I 3 Tahun Penjara, Sang Ayah Meminta Maaf Sambil Menangis di Pengadilan

"Bahkan ada satu produk herbal dari Kaltim yang sudah bisa diterima di salah satu restoran di Turki. Tentu ini suatu kebanggaan. Ditambah lagi transaksinya dengan QRIS, dijamin lebih mudah," bebernya lagi.

Ia melanjutkan, selain lebih mudah, dengan QRIS semua transaksi tercatat jelas. Baik itu transaksi masuk maupun transaksi keluar.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Hendik Sudaryanto menguraikan, di masa pandemi seperti sekarang, para UMKM dituntut berperilaku lebih digital, dan bisa masuk ke ekosistem digital. Termasuk transaksi keuangan.

Di Kaltim transaksi QRIS tertinggi masih di Samarinda dan Balikpapan. BI pun terus melakukan kampanye penggunaan QRIS, termasuk mengemasnya dengan kearifan lokal.

"Melalui bahasa pesan, jargon pun dikampanyekan," pungkasnya.

Load More