Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 07 September 2021 | 13:04 WIB
Jalan Tol Balikpapan - Samarinda.(Balsam) [Pemprov Kaltim]

SuaraKaltim.id - Keberadaan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) memiliki peranan penting dalam kemajuan perekonomian di Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya bagi kedua kota tersebut. Hal ini mendapat respon baik dari berbagai pihak tak terkecuali dari DPRD Kota Balikpapan.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Iwan Wahyudi mengatakan, keberdaan Tol Balsam tak lepas dari kontribusi Gubernur Kaltim sebelumnya, Awang Faroek Ishak yang berusaha agar di Pulau Kalimantan ada tol. Maka jadilah tol pertama di Kaltim tersebut.

“Kita bersyukur dengan adanya Tol Balsam ini yang dulunya waktu yang ditempuh dari Balikpapan menuju Samarinda menggunakan jalan Soekarno-Hatta ditempuh dengan durasi 3 jam, saat ini dengan adanya Tol Balsak hanya ditempuh dengan durasi 1,5 jam,” ujarnya dikutip dari Inibalikpaapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (7/9/2021).

Dua Seksi I dan V Tol Balsam. [Antara]

Hal inilah yang membuat keberadaan Tol Balsam mengefisienkan perjalanan. Efektif  yang ia maksud yakni, dalam kondisi saat ini yang tak memerlukan waktu berjam-jam lagi saat pergi ke suatu kota.

Baca Juga: Sesuaikan dengan UU Cipta Kerja, Perda yang Berlaku di Balikpapan akan Diinventarisasi

Kedepannya tentu diharapkan Tol Balsam disempurnakan lagi, dengan penambahan berbagai fasilitas penunjang.

“Saya kira untuk akses jalannya, sebaiknya ada dibeberapa titik jalan di aspal, akses penerangan jalan ditambah,” ucapnya.

Meski begitu ia menilai adanya Tol Balsam sudah lebih baik dan aman.  Dalam mengatur hal kecepatan dalam berkendara dan tidak lagi perlu khwatir akan adanya pohon tumbang menutupi badan jalan.

“Hanya pada fasilitas rest area dilengkapi lagi dengan SPBU, dan juga kemudahan top up untuk kartu tol ketika akan digunakan masuk gerbang tol,” tutur politikus PPP ini.

Ia menambahkan, berbagai masukan juga sempat diutarakan warga Balikpapan kepada dirinya. Salah satunya terkait harga tarif Tol Balsam, yang diharapkan bisa terjangkau.

Baca Juga: Ketemu Pemungut Barang Bekas Lagi Melamun, Gus Miftah Beri Uang Saat Hendak ke Jogja

Tak hanya itu, akses jalan keluar dari Tol Balsam yang perlu diperhatikan. Lalu usulan bagaimana jika usaha mikro kecil menengah (UMKM) dilibatkan untuk mengisi rest area.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ruas Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) seksi Samboja-Samarinda. (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)

“Salah satunya akses keluar tol yang diperhatikan terutama pintu keluar dari Manggar yang seperti diketahui sebelum adanya jalan tol saja, jalan di Manggar itu kerap macet karena akses jalan yang sempit, belum lagi dengan adanya tol balsam, sehingga diharapkan jalan menuju pintu masuk Tol Balsam dari Manggar bisa dilebarkan,” jelasnya.

“Selain itu perlu diperbanyak lagi sosialisasinya ke warga, terutama biaya ketika melintasi Tol Balsam, karena tidak semua warga mengetahui nominal harganya,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda, Jinto Sirait mengatakan, sejak beroperasi 25 Agustus lalu, seluruh seksi yang ada di Tol Balsam memang mengalami peningkatan penggunaan kendaraan yang melintas.

Untuk hari biasa, yakni Senin-Jumat, rata-rata kendaraan perhari bisa mencapai 3 ribu kendaraan yang melintas. Sementara di akhir pekan, kendaraan yang melintas bisa mencapai 5 ribi kendaraan.

“Masyarakat Kaltim sangat menunggu dan cukup antusias dengan keberadaan Tol Balsam ini, sehingga mulai banyak yang memanfaatkannya,” katanya.

Peresmian Tol Balsam oleh Presiden Joko Widodo. [Biro Pers Sekretariat Presiden]

Dengan adanya Tol Balsam ini, diharapkan bisa menaikan pendapatan Jasamarga hingga 60 persen. Sehingga untuk memenuhi target tersebut ada beberapa hal yang disiapkan oleh Jasamarga.

Salah satu strateginya, yakni melayani masyarakat dengan baik, dan para pengguna tol bisa berkendara dengan nyaman, lancar dan aman.

“Yang penting bagaimana upaya kami agar pengguna Tol Balsam bisa aman dan nyaman saat melintas,” akunya.

Tak hanya itu berbagai fasilitas penunjang lainnya juga akan dilengkapi di Tol Balsam. Terutama pada rest area yang cukup luas.

Seperti, penambahan SPBU, pusat kuliner, dan menggandeng para pelaku UMKM untuk membuka usahanya di rest area.

“Kami juga setiap saat mengagendakan bisa bertemu dengan pelanggan agar bisa mendapat masukan dari warga terkait Jasamarga. Sehingga bisa jadi bahan evaluasi kami agar kedepan bisa lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan ke masyarakat,” tutup Jinto.

Load More