SuaraKaltim.id - Pemerintah Kutai Timur (Kutim) segera membuka kembali sekolah untuk pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas bagi jenjang SMP dan SMA/sederajat di wilayahnya.
Rencananya, pelaksanaan PTM terbatas ini akan digelar pekan depan. Hal ini menyusul penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di Kutim.
Menyadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengatakan, PTM akan segera digelar. Hanya saja masih dilakukan uji coba di beberapa sekolah.
“Beberapa hari ke depan atau pekan depan dimulai. Sekarang sedang dikaji lebih dulu,” ujarnya dikutip Rabu (8/9/2021).
Baca Juga: Kukar Tetap PPKM Level 4, Bupati: Dilihat Dari 3 Indikator Penentu yang Berkaitan
Ia menerangkan, beberapa syarat untuk bisa kembali menggelar PTM adalah pelaksanaan vaksinasi menyeluruh baik ke tenaga pendidik maupun terhadap siswanya. Selain itu, sekolah harus menyediakan infrastruktur protokol kesehatan.
“Kami akan izinkan buka beberapa sekolah yang persiapannya sudah mencapai 100 persen, termasuk cakupan vaksinasinya 100 persen,” katanya.
Orang nomor satu di Kutim itu menyebutkan, dalam aturan PPKM level 3, PTM boleh berjalan dengan berbagai syarat. Seperti hanya 50 persen kelas yang terisi, sarana penunjang prokes, pembatasan jam belajar, dan sebagainya.
Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang juga ikut memberikan tanggapan. Ia mengatakan saat ini pemerintah Kutim akan mempercepat vaksinasi di tingkat pengajar dan siswa. Khusus siswa, yang bisa divaksin pada rentang umur 12 hingga 17 tahun.
“Jadi umur di bawah itu tidak divaksin. Tapi tetap untuk sekolah dasar bakal ada PTM juga,” ucapnya.
Baca Juga: Capaian Vaksin Pelajar Sudah 80 Persen Lebih, Disdikpora Kulon Progo Siap Sambut PTM SMP
Ia juga membeberkan, target vakasinasi untuk kelompok usia 12-17 tahun di Kutim mencapai 104.417 orang.
Hingga kini, peserta didik yang menerima vaksin dosis pertama hanya sekitar 0,4 persen atau 169 orang. Sedangkan dosis dua sekitar 0,0 persen atau 17 orang saja.
Sementara dari data yang diperoleh, capaian vaksinasi bagi guru baru sekitar 60 persen untuk dosis pertama, sedangkan untuk dosis kedua baru sekitar 17 persen.
Pemerintah Kutim menargetkan vaksinasi dosis pertama dengan sasaran pelajar mencapai 100 persen.
“Sekarang (vaksinasi) fokus ke pelajar. Kalau suplai vaksin lancar September ini, kami ingin tuntas dosis pertama 100 persen,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kemenkes RI Buka Suara Soal Varian Covid-19 Baru di Singapura, PPKM Bisa Kembali Berlaku?
-
Rayakan Lebaran Tanpa PPKM, Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H
-
Cerita Deka Sempat Nakal Jadi Sopir Travel Gelap saat PPKM, Kini Bisa Bawa Pemudik Secara Legal
-
Wanti-wanti Ketua DPR saat Arus Mudik; Minta Pemerintah Urai Kemacetan, Masyarakat Waspada Penularan Covid
-
Mudik Lebaran Pertama Tanpa PPKM, Perhatikan 4 Hal Ini Agar Aman dan Nyaman!
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas