Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 17 September 2021 | 21:49 WIB
Ilustrasi hubungan seksual (Shutterstock).

SuaraKaltim.id - Dorongan seks yang rendah bisa terjadi karena penyakit kronis, stres, penyalah gunaan alkohol dan obat-obatan terlarang,penuaan serta hubungan yang bermasalah.

Namun, siapa sangka jika penyakit akibat pandemi virus corona juga menjadi faktor penurunan gairah seksualitas bagi penderitanya.

Sebelumnya Covid-19 ditetapkan sebagai penyakit yang mengganggu pernapasan manusia. Melansir dari Suara.com, Jumat (17/9/2021), penderita Covid-19 juga bisa mempengaruhi psikologis seseorang, di mana hal itu bisa mengubah gagasan orang soal cinta, hubungan dan hasrat seksual.

Sebuah penelitian di China yang sudah diterbitkan di Juli kemarin pada The Journal of Sexual Medicine menemukan fakta baru, yakni dari 459 peserta, 25 persen mengalami penurunan hasrat seksual akibat Covid-19.

Baca Juga: Tidak Vaksin dan Tidak Percaya Covid-19, Ibu Muda Ini Meninggal Karena Komplikasi

Para ahli telah mengindikasikan, meskipun tak ada hubungan langsung antara penyakit virus corona dan dorongan seks, hanya saja situasi pandemi global mungkin sudah menyebabkan dorongan seks yang lebih rendah pada pria dan wanita.

Ketika tubuh kita berada di bawah stres dan kecemasan, ia melepaskan hormon yang disebut kortisol dan epinefrin. Jika hormon ini dilepaskan secara berlebihan, itu dapat menurunkan gairah seks.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah menyatakan bahwa pandemi saat ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan pada manusia. Ini pada gilirannya dapat menunjukkan bahwa secara tidak langsung krisis Covid-19 mungkin telah menyebabkan penurunan libido baik pada pria maupun perempuan.

Load More