SuaraKaltim.id - Persoalan banjir dan tanah longsor di Samarinda hampir terjadi di tiap musimnya. Akibatnya, banyak jalan yang sulit diakses karena digenangi air, dan di beberapa permukiman warga kerap terjadi tanah longsor.
Dikala waktu hujan mengguyur Kota Samarinda, wilayah ini cenderung mengalami banjir yang berada di sisi jalan, bahkan di daerah permukiman kerap mengalami kebanjiran. Misalkan terjadi pada Rabu (15/9/2021) lalu, bahkan diwaktu yang sama, kawasan permukiman di Jalan Biawan mengalami longsor akibat curah hujan yang tinggi.
Menanggapi hal tersebut, Sekertaris Komisi III DPRD Samarinda, Novan Syahron Pasie mengatakan, titik banjir dan longsor di Samarinda disebabkan curah hujan yang tinggi serta durasi waktu yang cukup lama. Pasalnya banyak titik genangan baru yang sebelumnya tidak pernah tergenang.
“Curah hujannya memang cukup tinggi di beberapa tempat, khususnya di Kecamatan Sungai Kunjang, Kelurahan Loa Bahu, Loa Buah, dan Loa Bakung. Kami lihat arusnya makin deras,” ucapnya melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (21/9/2021).
Baca Juga: Hujan Lebat di Sumut, BMKG: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor
Tak hanya itu, Politisi Partai Golkar itu menyampaikan, upaya penanggulangan banjir masih dalam tahap pengerjaan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Tentunya, melalui OPD terkait.
“Memang saat ini hujan terus turun, kebetulan berbarengan dengan proyek penanggulangan banjir, seperti pelebaran drainase di Jalan Simpang Remaja menuju Cendrawasih. Memang ada penyumbatan sehingga aliran air tidak lancar,” jelasnya.
Ia mengaku titik rawan bencana tersebut kemungkinan sudah di petakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda. Pasalnya, khusus di Kota Tepian ini banyak bukit yang menjadi kawasan permukiman, sehingga menurutnya itu sudah masuk dalam data rawan bencana oleh BPBD.
“Banyak daerah-daerah yang lereng, ya memang itu sudah masuk dalam deteksi BPBD,” imbuhnya.
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada upaya untuk merelokasi warga yang berada di wilayah titik rawan longsor tersebut. Musababnya, warga sudah menghuni kawasan tersebut selama puluhan tahun, seperti di Kelurahan Selili. Hal ini di anggap membuat instansi kesulitan dalam melakukan relokasi.
Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat, Banjir di Jawa Tengah Harus Diwaspadai
“Kami harap Pemkot Samarinda ke depan harus mempunyai program jangka panjang dan menengah untuk menangani masalah banjir dan tanah longsor,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Landa Sukabumi, Kemensos Langsung Salurkan Bantuan Logistik
-
Bakal Lanjutkan Program Anies, "Parkir" Air jadi Jurus RK Cegah Banjir di Jakarta, Apa Maksudnya?
-
Hujan Lebat, Sejumlah Titik di Jakarta Tergenang Banjir
-
Hujan Deras Guyur Jakarta, 43 RT Kebanjiran
-
Detik-Detik Banjir Catalonia: Upaya Penyelamatan Berlanjut Pasca Tragedi Valencia
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Kritik Dinasti Politik di Pilgub Kaltim, DEEP: Kepentingan Publik Bisa Tersisih
-
Akmal Malik Dorong Pemerintah Daerah Dukung Produk UMKM Berau ke Pasar Nasional
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
OTT KPK Berujung Buron, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Masih dalam Pencarian
-
Netizen Kritik Debat Pilkada PPU yang Sepi Argumen, Dinilai Sekadar Formalitas