SuaraKaltim.id - Pemkot Samarinda tengah berupaya untuk mengendalikan banjir yang masih terjadi pada waktu-waktu tertentu. Salah satunya adalah pengendalian banjir dengan multi years contract (MYC) yang sudah ada dari dulu.
Diketahui, Pemkot turut menggandeng Pemprov Kaltim bahkan pemerintah pusat untuk sistem MYC tersebut. Oleh sebab itu, Pemkot mulai bersiap untuk merencanakan pada 2022 mendatang terkait kegiatan pengendalian banjir dengan MYC. Hal itu dibahas bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV dan Dinas PUPR-PERA Kaltim, Kamis (30/9/2021).
Sebagai informasi, konsep pengendalian banjir bakal berfokus di daerah aliran sungai (DAS) Karang Mumus dari hulu ke hilir. Jika ditotalkan, biaya yang diperlukan mencapai Rp 701 miliar.
Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda, Sugeng Chairuddin menjelaskan, hal itu mengacu pada kesepakatan bersama, tahun depan bakal dimulai dari DAS di Kecamatan Samarinda Utara. Yakn,i di Kelurahan Sungai Siring dan Sempaja Selatan. Sementara ini, 2 lokasi itu yang harus dituntaskan dulu pada 2022 nanti.
Baca Juga: Antisipasi Banjir, Pemkot Jaksel Gerebek Lumpur di Kali Krukut Segmen Gatot Subroto
Dalam sistem MYC itu akan ada 13 titik yang dimasukkan. Ada pula kegiatan yang bakal membangun bangunan pengendali banjir dan pintu air. Tahun ini, yang jadi fokus adalah penyusunan detail engineering design (DED).
“Sudah dianggarkan di APBD Perubahan tahun ini,” kata Sugeng, dikutip dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (1/10/2021)
BWS Kalimantan IV dan Dinas PUPR-PERA Kaltim pun mempunyai kewajiban sendiri. Misalnya untuk tahun ini, ada di segmen Sungai Karang Mumus (SKM) belakang Pasar Segiri. Yakni normalisasi dan pembuatan tebing.
Kepala BWS Kalimantan IV, Harya Muldianto menjelaskan, saat ini pihaknya masih mengacu pada masterplan banjir yang lama. Ke depan, rencananya akan mereview dokumen tersebut untuk disesuaikan dengan kondisi sekarang.
“Tapi tidak kami saja, dari Pemkot dan Dinas PUPR-PERA Kaltim juga mereview lalu kami sesuaikan dengan dokumen mereka,” bebernya.
Baca Juga: Banjir Rendam Permukiman di Padangpariaman
Harya menyebut, terkait MYC memang harus berkonsultasi dan melibatkan Kementerian PUPR. Sedangkan pihaknya hanya diminta mengenai saran teknis untuk upaya pengendalian banjir.
“Yang pasti kami akan keroyokan untuk menanggulangi banjir di Samarinda,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Oli Mesin Tercampur Air, Musuh Tersembunyi di Balik Banjir
-
Mobil Terendam Banjir? Jangan Langsung Nyalakan Mesin
-
Tuntut Penyelesaian Konflik Tambang Muara Kate, Kantor Gubernur Kaltim Digeruduk
-
Fenomena Super New Moon, 11 Kelurahan di Jakut dan Kepulauan Seribu Berpotensi Terendam Banjir Rob
-
Ketika Mobil Listrik Wuling Air EV Terabas Banjir, Berjalan Santai Tanpa Halangan
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Farid Nurrahman tentang Jembatan Mahakam 1: Jika Melewati Umur Strukturnya, Harus Dibangun Baru
-
64 Ribu Wisatawan Kunjungi IKN, Balikpapan Jadi Titik Transit Utama
-
Pertamina Gandeng Bengkel Resmi untuk Tangani Motor Berebet di Bontang
-
Tak Perlu Jauh-jauh, Liburan Seru Saat Long Weekend Bisa Dinikmati di Samarinda
-
Tahap II Pembangunan IKN Dimulai, Pemerintah Gelontorkan Rp 48,8 Triliun dari APBN