SuaraKaltim.id - Masyarakat aKabupaten Paser masih berjibaku dengan situasi banjir yang terjadi di wilayahnya. Sudah beberapa hari terakhir, banjir dengan kedalaman hingga 4 meter terjadi di sana.
Menurut keterangan salah satu warga di Jalan Raya kilometer 64 RT 14, Long Kali, banjir yang dialami oleh mereka sudah terjadi sejak 5 Oktober 2021.
"Iya di Kecamatan Long Kali banjirnya makin naik, waktu kemarin enggak. Di rumah saya sendiri sudah 2 meteran, di desa-desa sana sudah 4 meteran lebih," kata Indra Doni Sulaiman saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (6/10/2021).
Menurutnya, untuk di desa-desa yang banjirnya lebih dalam, itu berada di Desa Muara Pias dan Desa Munggu.
Terkait bantuan, katanya beberapa tempat sudah mendapatkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser. Bantuan itu berupa sembako.
"Bantuan sudah sampai desa, cuma dari BPBD saja, dari pemerintah belum ada," tuturnya.
Katanya, untuk usaha evakuasi, sejauh ini hanya dilakukan oleh warga sendiri. Mereka bahu-membahu saling menolong untuk bisa mengevakuasi diri.
Sedangkan bantuan evakuasi dari pemerintah, diterangkan Indra terlambat datang. Bahkan ketika datang hanya sebagian saja warga yang dibantu.
Keluhan dan ketakutan disampaikan Indra terjadi di sana. Mereka takut terhadap hewan liar yang bisa saja menyerang mereka ketika banjir terjadi.
Baca Juga: Banjir di Paser, Ketinggian Capai 4 Meter, Bantuan Pemerintah Masih Belum Terlihat
"Bantuan sudah lambat, kami juga takut sama ular dan buaya," keluhnya.
Hal senada disampaikan Faridah. Dia juga warga Jalan Raya kilometer 64 RT 14, Long Kali. Menurutnya juga, bantuan dan sembako juga belum didapatkan.
Dapur umum juga belum didirikan di wilayah tersebut, padahal berdasarkan pengakuannya warga setempat membutuhkan hal macam itu.
"Sudah banyak pengungsi, tapi saya lihat belum ada bantuan yang diberikan," jelasnya.
Dirinya sendiri belum mengetahui alasan kenapa dia dan warga setempat belum mendapatkan bantuan. Ditanya soal jarak, mereka mengaku wilayah mereka tinggal merupakan tempat berkumpulnya warga yang mengevakuasi diri dari desa.
Karena alasan itu, dia menilai bahwa tempatnya merupakan posisi strategis jika mendirikan dapur umum dan melakukan pembagian sembako.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Pendaftaran Program Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 20 Triliun?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luhut Ditetapkan Jaksa Agung sebagai Tersangka Korupsi Lahan?
-
CEK FAKTA: Klaim Wamenag Muhammad Syafii Setujui Hukuman Mati Koruptor
-
CEK FAKTA: Unggahan Soal PSI Usulkan Gibran dan Jokowi di Pilpres 2029
-
Rencana Pengerukan Mahakam Picu Perdebatan: Solusi Banjir atau Pemborosan Anggaran?