SuaraKaltim.id - Program digitalisasi terus diupayakan dalam hal penyeberangan kapal feri dengan menghadirkan metode pembayaran cashless dalam pembelian tiket penyeberangan.
Kasubag Tata Usaha BPTD, Dailamianus mengatakan, terkait persiapannya saat ini sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka persiapan pelaksanaannya, termasuk sudah siap bekerja sama dengan pihak bank dan pihak ketiga untuk menyiapkan kartu dan alatnya.
“Hanya saja kita perlu mengkoordinasikan lagi bersama dengan operator Kapal, sehingga dalam pelaksanaan nanti tidak jadi permasalahan,” ujarnya dilansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (19/10/2021).
Ia mengatakan, di dalam rapat sudah dibahas bersama-sama dan sepakat untuk melaksanakan cashless. Namun, nanti ada beberapa hal menjadi catatan yang akan didiskusikan kembali. Sehingga, pada saat pelaksanaan di lapangan bisa berjalan dengan baik.
Baca Juga: Selama PPKM Level 2, Bandara Sepinggan Balikpapan Layani 8.000 Penumpang Tiap Hari
‘Targetnya sebelum 2022 kita sudah bisa persiapan, artinya kita siapkan launching dan sosialisasinya ke masyarakat terkait pelaksanaannya,” akunya.
Untuk kendala tidak terlalu signifikan, hanya persiapan dan persamaan persepsi dengan teman-teman operatornya. Karena di BPTD agak perbeda dengan PT ASDP, kalau swasta SDM sudah ada dan disiapkan, kalau di BPTD terkendala SDM yang perlu juga pelatihan-pelatihan sehingga ke depan ketika sudah berjalan tidak ada kendala-kendala yang kita hadapi.
“Operator pada prinsipnya sepakat dan setuju untuk pelaksanaannya, tinggal nanti persiapannya kita akan melakukan sosialisasi dan panggil pihak penyedia aplikasinya untuk menjelaskan sistem yang akan dilaksanakan terkait dengan pelaksanaan cashless,” jelasnya.
Meski begitu, ia menjelaskan penggunaan cashless pertama perintah dari pusat dan ada SK-nya untuk semua pelabuhan penyeberangan agar melaksanakan cashless. Kedua, berharap memudahkan masyarakat dalam melaksanakan pembayaran.
“Pembayaran ini kita berharap masyarakat tidak perlu membawa uang tunai, sehingga nanti ketika pakai uang tunai kita juga kerepotan menyiapkan uang kembaliannya,” akunya.
Baca Juga: Potensi Pengembangan Sektor Perikanan Dimiliki Balikpapan, Ini Kata Eeng Wangsah
“Dengan pelaksanan non tunai itu lebih nyaman lebih aman tidak pegang uang, sehingga dengan berjalannya itu kita lebih mudah dalam pengawasan,” tambahnya.
Berita Terkait
-
121 Aduan THR Masuk! DKI Jakarta Ancam Cabut Izin Usaha Perusahaan Nakal
-
Dinas TKTE DKI Gelar Sidak Pembayaran THR ke Empat Perusahaan, Ini Hasilnya
-
Cara Terima Uang Pakai QRIS: Anti Ribet dan Cepat!
-
Solusi Pembayaran Lintas Negara yang Lebih Efisien untuk Pelaku Usaha di Indonesia
-
Sambut Bulan Suci Ramadan, Masyarakat Kini Bisa Bayar Zakat dengan Inovasi Zakat Crypto
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Dibangun Rp 2 Triliun, Istana Garuda IKN Perpaduan Seni dan Kewibawaan
-
BBM Diprotes Warga, Rudy Masud Ngintip Isi Tangki SPBU
-
Efek THR dari Pemprov Kaltim: Kunjungan Museum Mulawarman Melonjak 50 Persen
-
12.950 Warga Kunjungi KIPP IKN dalam Sehari, Antusias Lihat Proyek Ibu Kota Baru
-
2.000 Warga Bontang Dapat Kesempatan Kuliah Gratis, Program Dimulai September