SuaraKaltim.id - Hujan yang mengguyur Kota Samarinda sejak Minggu (17/10/2021) malam hingga Senin pagi, membuat sejumlah titik masih digenangi banjir hingga Kamis (21/10/2021). Sejumlah titik langganan banjir seperti di simpang mal Lembuswana hingga sekitaran Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Sidodadi, terpantau masih digenangi air. Akibatnya, beberapa ruas jalan di sekitarnya seperti di Jalan Lai, Jalan Sawo, Jalan Anggur, dan Jalan Wolter Monginsidi, mengalami kemacetan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samrinda, Hambali menerangkan, banjir memang kembali terjadi sejak Rabu kemarin pasca hujan Minggu malam. Berdasarkan laporan pihaknya, banjir saat ini masih mendominasi wilayah Samarinda Utara.
"Sebanyak 22 RT di Kelurahan Sempaja Timur, 8 RT di Sempaja Selatan, 5 RT di Lempake, dan 2 RT di Sempaja Utara masih banjir," ujarnya, dilansir dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Kamis (21/10/2021).
Kendati demikian, beberapa wilayah lainnya saat ini dikabarkan telah surut. Saat ini, kata Hambali, wilayah banjir paling dalam menyasar kawasan Bengkuring lantaran berada dekat jalur Sungai Karang Mumus (SKM). Wilayah seperti Terong 3 hingga Terong 6, Terong Pipit 1 hingga Terong Pipit 7, dan Kestela 9 terdampak dengan rata-rata tinggi muka air (TMA) 50 Cm - 150 Cm.
Baca Juga: Polisi Diduga Pacaran Pakai Mobil Patroli Jalan Tol
"Kemarin sempat juga ke daerah Pampang dan sekitarnya. Tidak terjadi hujan di sana. Jadi ada penurunan terhadap TMA di Muara Benanga sekitar 87 Cm. Turunnya TMA Benanga menyebabkan daerah lain itu dapat kiriman air," terang Hambali.
Sementara itu, Hambali menuturkan, penyebab meluapnya air di titik langganan banjir juga lantaran pasangnya Sungai Mahakam. Sehingga, air dari SKM dan anak sungai lainnya tidak dapat mendorong air ke Sungai Mahakam.
"Karena ini memasuki bulan besar. Sungai Mahakam pasang, aliran SKM tidak mampu mendorong," terangnya.
Sementara itu, salah seorang warga Sempaja Timur, Fredy Attalla Mulfi mengatakan akses Jalan warga di Bengkuring cukup mudah. Adanya bantuan perahu dari BPBD Samarinda cukup membantu warga.
Ia menyebut, yang banyak dibutuhkan warga adalah obat obatan penghilang rasa gatal.
Baca Juga: 5 Manfaat Hutan bagi Kehidupan, Lengkap dengan Jenis-jenisnya
"Kalau makanan sendiri ada dari sumbangan krabat dan bantuan dari BPBD Samarinda dan bantuan lain," singkatnya saat dikonfirmasi.
Berita Terkait
-
Biar Nggak Salah Sangka, OJK Sebut Perlu Ada Pemahaman Soal Kebijakan Hapus Buku Kredit Macet UMKM
-
Begini Rekayasa Lalin Jelang Laga Timnas Indonesia Vs Jepang di GBK, Hindari Jalan Ini
-
Sikap Bos BNI soal Kredit Macet Rp375 Miliar "Nyangkut" di Sritex: Kami Nurut Aja!
-
Bos BRI Sebut Hapus Kredit Macet UMKM Bisa Nggak Ditagih Lagi, Asalkan...
-
Awas! Kebijakan Hapus Utang Macet UMKM Bisa Jadi Bumerang jika Tak Disertai Pengawasan Ketat
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Dinasti Politik Warnai Pilgub Kaltim, DEEP Imbau Masyarakat untuk Bijak Memilih
-
Kemendagri Dorong Kerja Sama Pentahelix untuk Sukseskan Pembangunan IKN di Kaltim
-
Isran Noor dan Hadi Mulyadi Mendominasi Elektabilitas Pilkada Kaltim, Menang Jauh dari Rival
-
Museum Mulawarman Kaltim Masuk Nominasi dan Raih Penghargaan Museum Lestari