SuaraKaltim.id - Lima kelurahan di dua kecamatan Samarinda mengalami banjir akibat intensitas hujan yang tinggi di Ibu Kota Provins Kaltim tersebut. Sebanyak 9.444 orang terdampak akibat peristiwa itu.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Hambali mengatakan, banjir di Kota Tepian mulai terjadi pada Selasa (19/10/2021) hingga saat ini. Kemudian, ketinggian air rata-rata mulai dari 30 cm sampai 50 cm.
Kondisi banjir terparah terjadi di beberapa lokasi khususnya di Perumahan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara. Di mana di wilayah tersebut, ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa. Bahkan ada yang mencapai lebih dari satu meter.
"Kami telah menyiapkan tujuh perahu karet untuk evakuasi warga, enam perahu kita tempatkan di Perumahan Bengkuring dan satu perahu ditempatkan di titik lokasi lainnya," katanya dikutip dari ANTARA, Rabu (20/10/2021).
Baca Juga: Antisipasi Ancaman Lahar Hujan Merapi, BPBD Sleman Prioritaskan Pengawasan di 2 Sungai Ini
Ia menjelaskan titik banjir terjadi di Kecamatan Samarinda Utara, di antaranya di Kelurahan Sempaja Timur, Sempaja Selatan, Sempaja Utara dan Lempake. Sedangkan wilayah terendam banjir di Kecamatan Sungai Pinang yakni di Kelurahan Gunung Lingai.
Ia mengatakan petugas BPBD dibantu oleh aparat kepolisian dan TNI beserta relawan telah melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam banjir. Sejumlah tempat telah disiapkan untuk evakuasi para korban banjir, di antaranya Masjid Al Muhajirin sudah ada 85 jiwa, Masjid Darussalam 20 jiwa, posyandu 10 jiwa dan rusun 30 jiwa.
"Kami juga telah menyiapkan sejumlah makanan siap saji untuk para warga di Bengkuring, mengingat belum adanya dapur umum di lokasi tersebut," imbuhnya.
Terkait persoalan kesehatan para korban banjir, dikatakan Hambali ditangani langsung oleh petugas di puskesmas terdekat. Ia mengimbau masyarakat khususnya yang tempat tinggalnya sudah terendam banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang aman.
"Potensi hujan lebat masih mungkin terjadi, saat ini debit air di Waduk Benanga dalam ketinggian 88 cm atau posisi waspada," jelasnya.
Baca Juga: Ekologi Walenrang dan Lamasi Kabupaten Luwu Rusak, Pemicu Banjir Bandang
Berita Terkait
-
Jakarta Siap-siap Diguyur Hujan Deras di Awal 2025, BPBD Pastikan Tak Ada Modifikasi Cuaca: Khusus Kondisi Darurat!
-
Cara Cek Lokasi Banjir Jakarta Hari Ini, Antisipasi Curah Hujan Tinggi
-
Luber! Imbas Hujan Awet di Jakarta Sejak Semalam: Satu RT di Jakbar dan Sejumlah Jalan Terendam Banjir
-
Baru Mulai, Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Banjir Kritikan: Lauk Mentah hingga Larangan Foto
-
5 Tahun Lagi Diprediksi Tenggelam, Bagaimana Nasib Warga Jakarta Bisa Dapatkan Air Bersih?
Terpopuler
- Sindir Pagar Laut Misterius 30 KM Kayak Tembok Ya'juj-Ma'juj, Denny Siregar: Kalau 3 Periode Sudah Jadi Pulau Baru!
- Baru Tiba di Bangkok, Pratama Arhan Jadi Korban Pemukulan
- Rocky Gerung Curigai Jokowi di Balik Misteri Pagar Laut: Mustahil Dipasang Bandung Bondowoso Semalam
- Bertolak Belakang dengan Irish Bella, Dokter Kamelia Kekasih Ammar Zoni Lepas Hijab
- Alex Pastoor: Saya Lebih Senang Jadi Asisten Ronald Koeman
Pilihan
-
Profesor Unmul: MBG Penting untuk Siswa Kurang Mampu di Kalimantan Timur
-
Profil Irfan Bachdim: Eks Bomber Timnas Indonesia, Asisten Pelatih Patrick Kluivert
-
Putuskan Cabut Gugatan di MK, Andika-Hendi Melempem di Tengah Jalan?
-
Makan Bergizi Gratis Mulai Berlangsung di Solo, Ini Kata Teguh Prakosa
-
Emiten Afiliasi Mantan Menteri BUMN (OBAT) Resmi IPO, Kantongi Rp59,5 Miliar
Terkini
-
Profesor Unmul: MBG Penting untuk Siswa Kurang Mampu di Kalimantan Timur
-
Tarif Liar dan Ketidakjelasan Parkir, Dishub Samarinda Diaudit Total
-
Syahdu atau Mangkrak? Rumput Liar di IKN Picu Perdebatan Warganet
-
Pendapatan Jukir Rp 1 Juta, Setoran ke Dishub Samarinda Hanya Rp 70 Ribu, Andi Harun: Tanda Tanya Besar
-
Tanpa SIM, Pelajar di Samarinda Tidak Boleh Naik Motor ke Sekolah