Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 01 November 2021 | 20:01 WIB
Kondisi Jalan Bontang Lestari yang berlubang dan rawan kecelakaan. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Warga di Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan mengaku sudah sangat sering melihat kecelakaan lalu lintas akibat jalanan rusak. Mantan Lurah Bontang Lestari, Usman membeberkan, sepanjang 2021 ini dirinya menerima laporan kecelakaan lalu lintas hampir 30 kali. 

Dengan kata lain, dalam 10 bulan terakhir, setiap bulannya terjadi 3 kecelakaan. "Pernah itu kecelakaan tunggal karena lubang besar dekat rumah saya, korbannya terseret dan dilarikan ke Rumah Sakit oleh warga setempat," ujar pria yang berdomisili di RT 03, Kelurahan Bontang Lestari ini. 

Sebelum dimutasi, 28 Oktober kemarin, Usman mengaku sudah berulang kali meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang segera perbaiki jalanan yang rusak. 

Warga setempat, kata Usman, sudah berkali-kali menolong pengendara yang terlibat kecelakaan lalu lintas. Banyak juga kasus kecelakaan tak diketahui petugas kepolisian, karena sudah ditangani warga. 

Baca Juga: Jalan Bontang Lestari Mirip Trek Offroad, Untuk Pemerintah, Jangan Sampai Digugat Rakyat

"Warga yang evakuasi sendiri. Kasian juga jika terus bertambah korban kecelakaan akibat jalan rusak apalagi sampai muncul korban jiwa," ungkapnya, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (1/11/2021). 

Warga Segendis, RT 12, Kelurahan Bontang Lestari, M Idris membenarkan kecelakaan lalu lintas sering terjadi tak jauh dari rumahnya. 

Dirinya mengaku, rusaknya jalanan akibat mobil-mobil berat melintas di jalan. Ia menyadari, Bontang Lestari sebagai kawasan industri. Kendati begitu, dirinya menginginkan agar perusahaan bisa memberikan dana tanggungjawab sosialnya untuk perbaikan jalan. 

"Kami tidak alergi dengan investasi oleh perusahaan. Tapi aktivitas industri tak mengabaikan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan yang lain. 

Warga Jalan Urip Sumoharjo, RT 08, Kelurahan Bontang Lestari, Karni juga mengeluhkan kondisi jalanan. Akses satu-satunya ini rutin dilalui setiap bertolak ke pusat kota. Ayah 3 anak ini juga berjualan toko kelontong.

Baca Juga: Santunan Kematian di Masa Pandemi, Sebanyak 378 Ahli Waris di Bontang Sudah Terima

 "Dalam dua minggu terakhir sudah 4 kali sudah saya lihat kecelakaan, mobil industri terbalik, ada juga pengendara motor yang jatuh," kata pria berusia 59 tahun ini. 

Dikonfirmasi secara terpisah, Kasat Lantas Polres Bontang Edy Haruna mengatakan, belum menerima laporan terkait kecelakaan yang terjadi di Bontang Lestari. 

"Selama bertugas di Bontang belum ada dapat laporan ini. Mungkin mereka mengevakuasi sendiri itu saat terjadi laka lantas," ucap Edy mengakhiri.

Load More