SuaraKaltim.id - Dokter Ummi, dari Laboratorium Klinik Juanson Balikpapan menyatakan, komplain dari warga terkait hasil tes PCR sudah kerap dialaminya.
Namun menurutnya, rata-rata komplain disampaikan setelah warga tersebut selesai melakukan perjalanan atau kembali. Tapi justru memilih untuk melakukan tes PCR di klinik lain.
“Saya jujur tahunya informasi kebanyakan mereka tahu hasilnya positif, ujung-ujungnya besoknya langsung cari yang negatif, kasarannya begitu. Kebanyakan beberapa kasus nih sudah sempat terbang dulu baru balik lagi komplain. Nah selesai perjalanan baru dia komplain,” ujarnya yang disadur dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Selasa (02/11/2021).
Dia mengatakan, harusnya komplain disampaikan setelah menerima hasil tes PCR. Sehingga bisa dicek ulang hasilnya. Karena pihaknya, tidak mungkin mengeluarkan hasil berbeda.
“Kenapa setelah terima dia nggak konfirmasi langsung, maksud saya ini, benar positif atau tidak. Misalnya nanti kita akan kroscek, kalau memang hasilnya sudah kita ulang, hasilnya positif kita akan keluarkan positif. Karena saya tidak mungkin mengelaurkan hasil positif di lab, saya keluarkan negatif hanya untuk kepentingan perjalanan itu yang perlu diingat,” jelasnya.
Dia menuturkan, kasus somasi dari warga kerap dialami terkait hasil tes PCR. Karena dia juga menangani laboratorium lain selain di Klinik Juanson. Sehingga dia mengaggap hal yang biasa.
“Kalau untuk tindak lanjut sebenarnya sebelum kasus somasi ini karena sudah banyak juga kan, karena kebetulan waktu itu saya pegang juga di klinik sebelah, kasusnya sama disana positif, balik kesini negatif,” tambahnya
Kata dia, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan hasil tes PCR antar klinik bisa berbeda. Namun, itu bergantung pada mesin yang digunakan berbeda.
"Disana cut of nya 32, disini 40. Jadi otomatis disana terdeteksi (positif), ketika kami periksa disini dengan mungkin angka yang sama positif. Mungkin disana angka 36 negatif, di kami positif,” terangnya.
Baca Juga: Epidemiolog: Tes PCR Hanya Tepat untuk Pelaku Perjalanan Lintas Negara
Namun dia meminta, agar warga yang melakukan tes PCR untuk perjalanan jika mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, harusnya mengkomunikasikan dulu dengan klinik.
“Jadi hal-hal seperti itu sebenarnya bisa di komunikasikan kalau memang sejak awal. Kebanyakan yang saya sendiri di komplain mereka rata-rata sudah pulang dari perjalanan,” tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
3 Tipe Mitsubishi Xpander Bekas Dicari Bapak-bapak dan Anak Muda Dinamis
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Punya Sunroof buat Keluarga, Anak-anak Pasti Suka!
-
6 Mobil Kecil Bekas buat Wanita Selain Honda Jazz, Stylish dan Bertenaga
-
Kabar Gembira, UMP Kaltim 2026 Diprediksi Tembus Rp3,8 Juta
-
5 Sepatu Lari Lokal Nyaman untuk Segala Medan, Ada Pilihan Dokter Tirta