Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 19 November 2021 | 20:10 WIB
Sketsa desain Taman 'Buah' di bawah Jembatan Mahakam, Samarinda. [Presisi.co]

SuaraKaltim.id - Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar menegaskan akan dibukanya kembali kawasan Tepian Mahakam tidak boleh mengesampingkan keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

"Jadi maksud kita, ketika sebelum pandemi misal yang berjualan sekitar seratusan lebih, dengan kebijakan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda yang baru untuk membatasi agar RTH-nya juga tetap bisa berfungsi," katanya melansir dari ANTARA, Jumat (19/11/2021).

Dikatakannya, potensi kawasan Tepian Mahakam sangat mempesona. Apalagi sebagai tempat yang strategis untuk menikmati suasana di tepi Sungai Mahakam.

Hal itu juga bisa mengakibatkan kerumunan pengunjung, sehingga perlu ada pengaturan lahan parkir. Sebab kerap kali penuh hingga menimbulkan sedikit kemacetan arus lalu lintas.

Baca Juga: Hidung dan Mulut Keluar Cairan Miras, Wanita Hamil 6 Bulan di Samarinda Ditemukan Tewas

Ia mengatakan Samarinda dibelah oleh Sungai Mahakam. Tidak banyak kota di Indonesia yang di belah oleh sungai, otomatis Samarinda punya nilai plus, dibanding daerah lainnya di Indonesia.

Menurutnya jika sepanjang kawasan Tepian Mahakam dikelola dengan baik, maka sekaligus bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan pengunjung yang datang membayar retribusi parkir.

Ia juga mengungkapkan ada rencana tanggal 20 November 2021 Pemkot Samarinda akan membuka kawasan itu dengan sistem yang sudah disesuaikan dengan program Pemkot. Ada pengelompokan khusus, jadi tidak menimbulkan kepadatan seperti sebelumnya.

Lanjutnya, mobil dan kendaraan roda dua akan diarahkan untuk parkir di Jalan Semeru, Merapi dan sekitarnya guna memecah kemacetan.

"Mudah-mudahan dengan adanya konsep baru ini semua bisa tertata bagus, rapi dan juga RTH berfungsi maksimal," harapnya.

Baca Juga: Sebulan Gelar PTM, SMP Negeri di Samarinda Ini Mengaku Butuh Penyesuaian

Load More