SuaraKaltim.id - Viral di media sosial Instagram penampakan seekor orangutan yang nampak kurus kering sedang menggendong anaknya. Orangutan tersebut nampak mengulurkan tangannya kepada seorang pria.
Dari gambar itu, nampak para pria tersebut menggunakan sepatu boots tinggi di atas mata kaki, bercelana jeans, dan lingkungan sekitarnya terlihat ada mobil besar. Lengkap dengan tanah seperti di lokasi tambang batu bara.
Gambar tersebut diunggah oleh akun @info_etam. Dari keterangan foto yang diberikan admin, ia mengatakan bahwa orangutan terlihat kurus.
"Betapa Kurusnya Orangutan Masuk Pertambang Batu Bara di Kutim (Kutai Timur), Tanda Makanan di Hutan Menipis," jelasnya, dikutip Kamis (16/12/2021).
Baca Juga: BKSDA-KPC-COP Lepasliarkan Satu Orangutan ke Hutan Lindung Sungai Lesan
Dari keterangan tulis yang diberikan admin Instagram @info_etam, unggahan itu merupakan tangkapan layar video yang sebelumnya sudah viral di media sosial. Ia bahkan memastikan bahwa video itu benar di buat di Kutim.
"Sejumlah video yang menampilkan dua orangutan masuk area pertambangan beredar di media sosial, beberapa hari lalu. Video tersebut dipastikan dibuat di Kaltim. Hutan Kaltim yang mulai menyusut akibat pertambangan dan perkebunan kelapa sawit ditengarai memicu satwa liar ke luar dari habitatnya," terang admin di keterangan tulisnya.
Kemudian, admin itu menjelaskan bahwa video tersebut diterima oleh pewarta media lokal di Kaltim pada 12 Desember 2021 dari seorang narasumber yang tak ingin namanya disebutkan. Si admin melanjutkan, karyawan di area industri tersebut merasa prihatin, lantas memnerikan pisang ke primata itu.
"Lahap mereka memakan buah tersebut," katanya.
Secara rinci si admin memberitahukan lokasi industri itu berada. Tepatnya di sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Kecamatan Kaliorang, Kutim. Kemudian, petugas hubungan masyarakat perusahaan itu belum memberikan respons terkait upaya konfirmasi.
Baca Juga: Tiga Orangutan Dilepasliarkan ke Hutan
Dari keterangan tulis yang diberikan admin, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, Ivan Yusfi Noor memberikan tanggapan. Ia mengaku belum mendapatkan informasi mengenai kemunculan orangutan di pertambangan itu.
Termasuk, soal penyebab primata tersebut masuk pertambangan. Apakah benar ingin mencari makan, atau proses reproduksi mencari pasangan, ia mengaku juga belum mengetahuinya. Ia bahkan berjanji segera mencari tahu hal tersebut untuk diberikan penanganan lebih lanjut.
“Upaya penanganannya dapat dilakukan ketika penyebabnya ditemukan,” ucapnya, juga dikutip dari keterangan tulis.
Penanganan yang ia maksudkan ialah seperti memindahkan orangutan ke tempat aman untuk direhabilitasi. Kemudian, dilepasliarkan ke habitat aslinya yang sudah ditentukan. Akan tetapi, Ivan mengingatkan, relokasi adalah pilihan terakhir.
“Kalau tempat habitat itu sudah ditambang, itu pasti lokasi dia. Jadi, ini harus dicek dulu," tandasnya.
Ia melanjutkan, untuk melakukan rehabulitasi hanya bisa dilakukan jika primata itu sudah familiar dengan manusia. Lokasinya pun harus khusus dan tidak sembarangan.
Tanggapan warganet
Warganet yang melihat unggahan tersebut ramai memberikan komentar. Banyak dari mereka yang kasihan dengan orangutan itu.
Ada yang meminta pihak-pihak berwenang untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut. Ada juga yang protes soal pembabatan hutan yang terjadi di Kaltim.
"Kasihaan cari makanan di dalam hutan sudah hbs .terpaksa turun di perkampungan.," katanya.
"Ya itulah menyengsarakan sebenarnya itu tambang dan sawit menguntungkan cukong"aja," terangnya.
"Usut tuntas sanak," ucapnya.
"Babat terus hutan." sambungnya.
" sedih klo liat yang begini ," jelasnya.
"Sedih banget ," tambahnya.
"Hutan d jadikan lahan sawit," sanggahnya.
"Yg semakin gemuk pemilik tambang min ," sindir warganet lain.
"Kayak mana anak cucu nanti bakalan nggak tau tu sama binatang yg pernah ada di Kalimantan kalok tempat habitat nya terusik bakalan punah yg begitu," tandasnya.
Hingga berita ini selesai ditulis unggahan tersebut sudah disukai sebanyak 1.333 kali oleh warganet.
Berita Terkait
-
Pengadilan Bobrok, Mahfud MD Ungkap Hakim Layak Disebut 'Yang Memalukan'
-
Aksi Protes Truk Tanah di PIK 2 Memanas! Bentrok dengan Massa, Polisi Kocar-kacir Dihujani Batu
-
Detik-Detik Menegangkan! Mobil Bobby Nasution Dilempari Batu Usai Debat Pilgub Sumut
-
Ratusan Warga Geram, Truk Tambang Proyek Strategis Nasional PIK 2 Dijarah dan Dirusak Usai Sering Bikin Kecelakaan
-
Link Send The Song Aman? Ini Cara Bikin Pesan Lagu yang Viral di TikTok
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Unik dan Sehat! Sporturism Kaltim Tawarkan Pengalaman Olahraga Sambil Petik Buah
-
Hadi Mulyadi: Pemprov Kaltim Terus Wujudkan Akses Pendidikan bagi Penyandang Disabilitas
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Izin Kampanye di GOR Kadrie Oening Dihambat, Tim Isran-Hadi Protes Keras
-
Aroma Ketidakadilan di Debat Pilkada Kaltim? Tim Hukum Isran-Hadi Desak Transparansi KPUD