SuaraKaltim.id - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengatakan dunia internasional sangat menghargai penghijauan dan upaya mempertahankan alam hijau di provinsi ini, dibuktikan dengan peluang kompensasi 110-120 juta dolar AS dari World Bank (Bank Dunia).
"Dunia internasional saja memberikan penghargaan atas penghijauan di Kaltim, alangkah anehnya jika kita tidak mendukung penghijauan di daerah sendiri," ujar Isran Noor saat menanam pohon di Sekolah Sungai Karang Mumus, Kawasan Muang, Kelurahan Lempake, Samarinda, melansir dari ANTARA, Jumat (17/12/2021).
Perhitungan kompensasi antara 110 juta dolar hingga 120 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun tersebut dihimpun dari negara-negara donatur melalui World Bank, sebagai dukungan kepada Indonesia, terutama Provinsi Kaltim yang turut membantu menurunkan emisi gas rumah kaca.
Nilai kompensasi tersebut muncul setelah adanya penandatanganan Emissions Reduction Payment Agreement (ERPA), yakni Perjanjian Pembayaran atas Pengurangan Emisi pada 27 November 2020 dalam Program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF),
Untuk programnya telah berjalan pada 2016-2020 di periode 1, sedangkan di periode 2 dalam masa 2021-2024, menjadi tahun implementasi kompensasi setelah penandatanganan dengan Bank Dunia, yakni untuk memperoleh pembayaran atas penurunan emisi gas rumah kaca sebanyak 22 juta ton.
Kompensasi dari World Bank itu antara lain akan dikelola pihak terkait sesuai porsi, seperti lembaga, institusi, termasuk pegiat dan pemerhati lingkungan, di antaranya pegiat di Sekolah Sungai yang sudah terbukti berhasil menanam hingga memelihara sekitar 10 ribu pohon di kawasan Muang.
"Walaupun kompensasinya kecil, namun ini sungguh luar biasa karena di Indonesia hanya Kaltim yang menjadi satu-satunya provinsi yang memperoleh kompensasi dari World Bank," katanya.
Ia mengaku hari ini merasa senang karena bersama rombongan bisa ikut menanam pohon untuk menghijaukan bumi, sehingga ia pun mengajak semua pihak tidak merusak pohon, namun harus ikut menanam untuk pelestarian.
Total pohon yang ditanam di Sekolah Sungai Karang Mumus dalam rangkaian Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dalam kesempatan ini mencapai 1.600 bibit pohon. Sementara jenis yang ditanam adalah pohon produktif seperti bibit durian dan sukun kuning.
Baca Juga: Bank Dunia Prediksi Pandemi Terus Belanjut, Ekonomi RI Tak Sampai 4 Persen
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Megawati: Penjajahan Kini Hadir Lewat Algoritma dan Data
-
Budi Arie: Projo Berubah, tapi Tetap Setia pada Negeri dan Rakyat
-
Kaltim Pimpin Transaksi Digital di Kalimantan, Nilai QRIS Tembus Rp 5,9 Triliun
-
IKN Masuki Babak Baru: 20 Ribu Pekerja Disiapkan untuk Percepatan Pembangunan
-
Aksi Nekat Warga Gali Aspal Demi Kabel, Jalan Abdurrasyid Samarinda Amblas