SuaraKaltim.id - Pemkot Samarinda berencana membangun skytrain atau kereta layang. Proyek ini rencananya didanai melalui skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Jika skytrain berhasil diwujudkan, proyek ini diklaim bakal menguntungkan warga Samarinda.
Mengacu pada studi pendahuluan, rencana tahap awal proyek skytrain dibangun di kawasan Stadion Madya Sempaja. Kemudian, akan terhubung ke Bandara APT Pranoto Samarinda. Pada tahap berikutnya, Pemkot Samarinda ingin melanjutkan proyek skytrain itu hingga pusat perbelanjaan di BIG Mall. Titik ini dipilih karena bisa jadi simpul penghubung terminal dan dermaga.
Jika skytrain mampu melaju sekitar 40 km per jam, maka jarak tempuh yang dibutuhkan hanya 21 menit. Namun jika sampai 70 km per jam, antara Stadion Sempaja ke Bandara APT Pranoto hanya perlu waktu selama 12 menit. Soal biaya, Pemkot Samarinda berharap penuh dananya datang dari pihak ketiga.
“Dananya dari pihak ketiga. Ada pembayaran, bukan gratis. Di pendahuluan ini akan kami paparkan. Jadi kalau ini tidak menguntungkan, tidak ada orang yang mau. Pembiayaannya kami harapkan dari pihak ketiga,” ujar Sugeng Chairuddin, Sekretaris Daerah Kota Samarinda, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (22/12/2021).
Baca Juga: Pertamaina Mengaku Siap Bangun SPBU di Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
Ada beberapa alasan skema KPBU dianggap dapat membiayai proyek besar ini. Pertama, keterbatasan anggaran Pemkot Samarinda untuk membangun infrastruktur. Sehingga, skema KPBU bisa menjadi alternatif sumber pendanaan dan pembiayaan dalam penyediaan infrastruktur publik.
Kedua, skema KPBU juga memungkinkan pelibatan swasta dalam menentukan proyek yang layak untuk dikembangkan. Dengan skema ini, memungkinkan untuk memilih dan memberi tanggung jawab ke pihak swasta demi pengelolaan secara efisien.
Terakhir, skema KPBU memungkinkan Pemkot Samarinda untuk memilih dan memberi tanggung jawab ke pihak swasta demi melakukan pemeliharaan secara optimal. Itu penting agar layanan publik tersebut bisa digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pengamat ekonomi dari Universitas Mulawarman (Unmul), Aji Sofyan Effendi mengatakan, jika investor memutuskan untuk berinvestasi di proyek skytrain Samarinda, maka tidak ada kerugian di dalamnya.
“Soal skytrain ini, pada saat investor memutuskan menggarap skytrain dari sisi pembiayaan berarti itu tidak ada istilah rugi,” ungkap Aji Sofyan.
Baca Juga: THM Samarinda Mencekam, Agus Syahrani Diseret, Dikeroyok dan Ditikam dengan Badik
Proyek skytrain, menurut Aji Sofyan, merupakan terobosan yang sangat jenius dan luar biasa. Sebab selama ini, di Samarinda tidak pernah ada sistem transportasi semacam itu. Selain itu, dibangunnya skytrain juga diharapkan mampu mengurangi kemacetan.
Dia menilai, akan ada dampak pertumbuhan ekonomi yang terjadi jika skytrain berhasil dibangun. Sebab skytrain merupakan instrumen untuk mempercepat arus barang, jasa, dan manusia dari satu tempat ke tempat yang lain.
“Kami memahami bahwa dalam banyak bisnis, yang termasuk sektor barang maupun jasa, biaya produksi transportasi itu jadi faktor penentu di dalam tingkat profitabilitas daripada entitas bisnis,” lanjutnya.
Sehingga transportasi dengan kecepatan tinggi seperti skytrain yang dipilih dalam rangka melakukan bisnis daripada harus terjebak kemacetan dan terbuangnya waktu sia-sia. Skytrain juga dilihat sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi, mempercepat arus barang dan jasa, manusia, hingga dampaknya kepada pendapatan asli daerah yang tinggi.
“Tentu kan ada karcis masuk untuk menggunakan skytrain. Katakanlah satu orang dari titik A ke titik B, biayanya Rp 50 ribu rupiah. Di situ kan ada retribusi. Sehingga PAD juga berpotensi naik secara signifikan,” tambahnya.
Menurutnya, para investor pasti sudah memperhitungkan semuanya. Apalagi uang yang dikeluarkan juga tidak sedikit untuk skytrain.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
6 Mobil Eropa-Amerika Bekas Mulai Rp30 Juta, Performa Gahar Irit Bahan Bakar
-
5 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldonya Bernilai Rp500 Ribu
-
Spesial Hari Minggu, Buka Segera 3 Link DANA Kaget Untukmu
-
Pacu Produksi Pangan IKN, PPU Kebut Pembangunan Bengkel Alsintan
-
DPRD Berau Desak RSUD Baru Segera Difungsikan, Asalkan Fasilitas Sudah Lengkap