SuaraKaltim.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bontang menyatakan uang hasil tes urine pegawai honorer sebesar Rp 150 ribu akan disetorkan ke kas negara. Prasyarat perpanjangan kontrak bagi pegawai honorer tahun depan wajib bebas narkotika, ditunjukkan dengan hasil tes urine yang dilakukan oleh BNN Bontang.
Momen kali ini instansi pemberantasan narkotika sudah menyiapkan 2.350 alat uji untuk digunakan pegawai kontrak daerah. Kepala BNN Bontang, Widdy Harsono mengatakan, sebenarnya tarif tes narkoba dipatok Rp 290 ribu.
Ketentuan harga itu sudah diatur di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2020 mengenai jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang Berlaku pada Badan Narkotika Nasional. Tetapi, atas pertimbangan kegiatan pemerintah, instansi pemberantasan narkoba ini meniadakan biaya jasa. Dengan kata lain, biaya yang dibayarkan oleh peserta hanya separuh dari tarif normal.
"Bentuk kerjasamanya seperti itu. Jadi Pemkot minta supaya harganya turun, kita tiadakan jasanya makanya hanya Rp 150 ribu," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (3/1/2022).
Baca Juga: Pegawai Honorer di Bontang Antre Panjang di BNNK Demi Surat Bebas Narkoba
Widdy melanjutkan, harga subsidi ini diberikan hanya kepada calon pegawai kontrak daerah saja. Sedangkan, bagi kelompok umum tetap dikenai tarif normal.
"Kami siapkan untuk yang mendapat potongan bagi yang namanya masuk dalam list. Sedangkan, untuk yang tidak dikenakan tarif normal," ucapnya.
Ditegaskan olehnya, semua hasil pembayaran yang di dapatkan akan dikirim dari tes ini akan diserahkan ke kas negara. Apabila setiap peserta dikenai Rp 150 ribu, setoran ke negara sisa dikalikan dengan jumlah peserta dan dikurangi dengan modal alat.
"Semua akan dikembalikan ke negara. Karena aturannya berbunyi seperti itu," pungkasnya.
Baca Juga: Senin Pertama di 2022, Kebakaran di Lok Tuan Hanguskan Rumah yang Disewa Agus Nurohman
Berita Terkait
-
Indonesia Banjir Narkoba Impor, BNN Sita 1,2 Ton Barang Bukti di Februari 2025
-
6 Bos Narkoba Lintas Sumatera-Jawa Masuk DPO, BNN Gandeng Malaysia untuk Tangkap
-
BNN Sita Rp25 Miliar Aset Hasil TPPU Narkoba, Termasuk Mercy dan Pajero
-
Buntut Efisiensi Anggaran, Tommy Permana: PHK Pegawai Honorer LPSK Itu di Depan Mata
-
Penampakan 31 Kg Narkotika yang Dimusnahkan BNN
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
Terkini
-
Farid Nurrahman tentang Jembatan Mahakam 1: Jika Melewati Umur Strukturnya, Harus Dibangun Baru
-
64 Ribu Wisatawan Kunjungi IKN, Balikpapan Jadi Titik Transit Utama
-
Pertamina Gandeng Bengkel Resmi untuk Tangani Motor Berebet di Bontang
-
Tak Perlu Jauh-jauh, Liburan Seru Saat Long Weekend Bisa Dinikmati di Samarinda
-
Tahap II Pembangunan IKN Dimulai, Pemerintah Gelontorkan Rp 48,8 Triliun dari APBN