SuaraKaltim.id - DPRD Bontang dan RSUD Taman Husada bersiteru/ Ketegangan itu muncul, dipicu pertanyaan politis, "Kamu Orang Siapa". Hubungan dua instansi ini memanas, bahkan dewan mengancam menggulirkan hak interpelasi.
Rapat kerja Anggota DPRD Bontang dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan RSUD Taman Husada berlangsung panas, Selasa (4/1/2022) kemarin. Hampir 2,5 jam, anggota dewan mencecar perwakilan RSUD Bontang di ruangan rapat. Mereka mempertanyakan alasan pemutusan kontrak kerja sejumlah pegawai honorer di rumah sakit.
Dewan mensinyalir pemutusan kontrak dilatari perbedaan politik. Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam menanyakan pertanyaan politis yang diajukan saat sesi wawancara. Dari laporan yang ia terima, ada pertanyaan tendensius.
"Coba deh, ada pertanyaan di poin ke-12, kamu orangnya siapa, siapa yang bawa kamu," ungkap orang nomor satu di kedewanan Bontang tersebut, dikutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (7/1/2022).
Dewan minta agar sejumlah pegawai yang diputus kontrak kembali dipekerjakan. Apabila tidak, wakil rakyat ini mengancam bakal menggunakan hak interpelasi.
Di hari berikutnya, Rabu (5/1/2022) RSUD Taman Husada buka suara. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD, dr Suhardi membantah adanya pertanyaan bersifat politis dalam lembar sesi wawancara.
"Seluruh pertanyaan perihal tupoksi kerja pegawai saja," ungkap Suhardi di ruangan kerjanya.
Ia menjelaskan, tim penilai terdiri dari 17 orang. Dua orang di antaranya berlatar TNI/Polri. Manajemen melibatkan mereka untuk menilai petugas keamanan di sana.
Selebihnya, katanya, berasal dari internal rumah sakit plat merah ini. Plt Direktur didapuk sebagai penanggungjawab. Sedangkan, Ketua Tim dipercayakan ke Wakil Direktur RSUD, Aspiannur.
Baca Juga: Jumlah Peserta BPJS Kesehatan Tanggungan Pemkot Bontang Menyusut, Kabar Baik Atau?
Sesi wawancara dilakukan terhadap 255 pegawai honorer di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) rumah sakit. Sesi ini berlangsung, (29-30/12/2021) kemarin.
Kembali ke dalam rapat panas itu, Dewan Bontang menyebut, 30 orang pegawai honorer di rumah sakit disetop kontrak kerjanya. Belakangan, data itu dikoreksi pihak rumah sakit, mereka menyebutkan hanya 10 orang pegawai saja.
Total pegawai yang tak diperpanjang ada 13 orang, namun 2 bekas pegawai tak mengurus perpanjangan kontraknya, sedangkan 1 orang lagi memilih berhenti.
Sebut Kinerja Buruk Para Pegawai Jadi Alasan Kontrak Tidak Diperpanjang
Plt Direktur Suhardi menyebutkan, ke-10 orang pegawai yang kontraknya tak diperpanjang lantaran nilai hasil evaluasi mereka rendah, di bawah 70.
Di samping itu, penilaian juga didasarkan atas masukan dari internal dan keluhan dari layanan aduan masyarakat. Ia melanjutkan, penilaian kinerja seperti pemahaman tugas-tugas mereka, perilaku termasuk pelayanan selama bekerja.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
CEK FAKTA: Bukan Teguran Megawati, Video Purbaya yang Viral Itu Hasil Editan
-
CEK FAKTA: Waspada! Akun pln-__id Gunakan Nama Presiden Prabowo untuk Menipu Pengguna
-
BK DPRD Kaltim Panggil Anggota Dewan AG, Diduga Langgar Etika di Media Sosial
-
PPU Pacu Akses Air Bersih di Sekitar IKN Lewat Skema Pamsimas Desa
-
Oknum Terduga Pelaku SPK Fiktif di Bontang Ternyata Sudah Dipecat Sejak Mei